SITUS BERITA TERBARU

Wah, Ada Ganja, Ekstasi, dan Obat Kuat di Ruang Kerja Akil?

Thursday, October 3, 2013
Quote:
[imagetag]

Jakarta - Ini memang temuan yang mengejutkan. Kabarnya, ada barang 'haram' yang ditemukan KPK di ruang kerja Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar. Belum diketahui, apakah itu milik Akil atau bukan. Yang jelas, benda itu ada di meja kerjanya.

"Ada ganja, ekstasi, dan obat kuat," bisik penegak hukum yang enggan disebutkan namanya saat dikonfirmasi detikcom, Kamis (3/10/2013).

Sayangnya Akil tak bisa dikonfirmasi, dia diperiksa intensif di KPK. Akil sudah ditetapkan menjadi tersangka dua kasus sekaligus, yaitu kasus sengketa Pilkada Lebak dan Pilkada Gunung Mas.

Ruangan Akil sejak Rabu (2/10) malam sudah disegel KPK, tak lama setelah penangkapan Akil. Pastinya penyidik KPK yang melakukan penggeledahan kini mengamankan benda-benda itu.

Juru bicara KPK Johan Budi yang dikonfirmasi belum memberikan respons. Johan hanya menyampaikan saat jumpa pers, KPK masih melakukan penyidikan dan pemeriksaan.


Simak rangkuman berita penting dan menarik sepanjang hari ini di "Reportase Malam" pukul 01.00 WIB Hanya di Trans TV

Sumber


Mengetahui bahwa ketua MK di tangkap dalam OTT KPK, ketua MK periode yang lalu begitu marah dan mengecam orang yang masih jadi tersangka tersebut, memintanya berhenti dan menyarankan hukuman mati buatnya.

Hal yang berbeda ketika kejadian serupa terjadi pada Presiden PKS, alih-alih tahu diri seperti ketua Mahkamah Konstitusi periode lalu, atau minimal seperti politisi Partai Demokrat yang netral dan menyerahkan pada proses hukum, anggota-anggota PKS malah secara reaktif mengecam KPK, menyebutnya culas, disusupi Zionis dan bahkan mengatakan orang yang muak dengan kejadian itu sebagai "pembenci dakwah"..

Retorika yang mereka tuntutkan kepada SEMUA ORANG pada saat itu adalah:Jangan mengkritik LHI dan Fathanah, Informasi ini dipalsukan, mereka dicurangi dan karenanya jangan sedikitpun berkomentar atas masalah ini karena anda pasti belum tabayun dan jika anda mau tabayun, lihatlah situs PKS Piyungan, Dakwatuna, Bersama Dakwah, Hidayatullah atau minimal akseslah akun Twitter Ridwan Jogja karena hanya media tersebut yang jujur dan SEMUA media lainnya-apapun itu-sudah pasti, mau nggak mau, pastilah salah !

Saat ini, ketika Ketua MK ditangkap dalam OTT yang sama oleh institusi yang sama dengan institusi yang menangkap presiden mereka, karena kasus korupsi sebagaimana presiden mereka juga,kader-kader PKS tiba-tiba menjadi tukang teriak, komentator ulung dan tentu saja tiba-tiba nggak ingat kewajiban Tabayun sebagaimana mereka tuntut saat itu.

Yang saya banggakan, alhamdulillah, nggak ada satupun anggota hakim mahkamah konstitusi yang memaksa orang lain dengan tuntutan Tabayun, Kewajiban Husnudzan, dan menyebut para pengkritik tidak lurus akidah atau pembenci dakwah..
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive