SITUS BERITA TERBARU

Isran Noor (Bupati Kutai Timur dan ICMI)akan mendatangkan PausAwal 2014 ke Indonesia

Monday, October 21, 2013
Di saat SARA mengoyak2 sendi kehidupan masyarakat Indonesia, seorang Isran Noor (Bupati Kutai Timur) yang juga seorang muslim, tanpa pamrih dan diiringi dorongan yang kuat akan terciptanya kerukunan antar umat beragama di Indonesia akan mengundang pemimpin Katolik terbesar di dunia untuk datang ke Indonesia...


REPUBLIKA.CO.ID, SANGATTA---Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) Isran Noor mengaku sudah mengirim surat ke Vatikan Roma Italia untuk mengundang pimpinan tertinggi umat Katolik dunia, Paus Francis I, untuk datang ke Kutai Indonesia.
Menurut Isran Noor yang juga bupati Kabupaten Kutai Timur Kaltim, Sabtu (12/10), surat undangan yang dikirim ke Vatikan Roma Italia itu, berisikan keinginan masyarakat Katolik Indonesia untuk dikunjungi Paus Francis I
"Isi surat yang saya kirim berbunyi, 'Yang Terhormat Paus Francis I yang kami muliakan dan penuh kemuliaan, bahwa masyarakat Indonesia mendambakan dan merindukan kedatangan Paus Benediktus ke Kutai Timur di Indonesia," kata Isran Noor.
Hal itu diungkapkan Isran Noor di depan ribuan orang umat Katolik dan Protestan pada peresmian Cristian Center berkapasitas 6.000 tempat duduk di Jalan Soekarno Hatta, Sangatta, Kutai Timur, Sabtu (12/10) sore.
Isran Noor mengatakan, surat tersebut telah dibalas oleh Vatikan, yang isinya dijawab, "Saya akan memenuhi undangan dan bersedia datang ke Indonesia di Kutai Timur dengan syarat jangan sebelum akhir Desember".
"Kalau nanti benar-benar datang ke Kutai Timur, maka saya akan mengundang juga seluruh Umat Katolik, Umat Kristiani dan Umat agama lain, seperti Umat Katolik dari Timor Leste dan dari Filipina, karena di Asia Tenggara ini yang paling banyak penduduk Katholiknya ada di sana," ujarnya.
Namun, diakui Isran, mendatangkan Paus Francis I yang bernama lengkap Jorge Mario Bergoglio tidaklah mudah karena jabatan atau posisi beliau setara dengan Presiden, sehingga pengamanannya harus pemerintah Indonesia yang bertanggung jawab. "Kalau nanti beliau jadi datang ke Indonesia dan Kutai Timur juga tidak sembarangan, karena jabatan dan posisi beliau sama dengan kepala negara. Sehingga pengamanannya pun menjadi tanggung jawab negara, jadi walaupun beliau datang secara pribadi, tapi pengamanannya ada standar SOP," katanya.



Sumber: http://www.republika.co.id/berita/na...sia-jawabannya
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive