SITUS BERITA TERBARU

Indonesia, ‘Kuda Hitam’ Investasi di Masa Depan

Wednesday, October 23, 2013
Indonesia, �Kuda Hitam� Investasi di Masa Depan

[imagetag]

Sumber-sumber pertumbuhan di Asia Pasifik sudah berubah. Para pebisnis pun melakukan adaptasi. Apa yang berjalan 10 tahun lalu di wilayah ini tidak lagi bekerja dalam beberapa tahun ke depan. Untuk menentukan peluang bisnis di kawasan Asia Pasifik yang tumbuh pesat, para CEO mungkin merasa kesulitan.

Namun yang pasti, hal pertama yang akan menarik para investor adalah berkembangnya kelas menengah dan juga limpahan sumber daya alam. Pertimbangan lainnya adalah meningkatnya transparansi, populasi kaum muda, upah buruh, rencana infrastruktur dan tentu saja kestabilan politik. Hal-hal tersebut di atas merupakan faktor penting untuk menciptakan ruang pertumbuhan.

Untuk mengetahui negara mana saja yang memenuhi kriteria tersebut di atas sehingga ideal untuk berinvestasi, PwC melakukan survei terhadap 478 pebisnis yang menjalankan operasionalnya di Asia Pasifik. Mereka diminta pendapatnya tentang negara mana yang akan menjadi �kuda hitam� yakni yang mereka yakini akan mengejutkan karena memberikan peluang lebih besar dari ekspektasi mereka dalam 3-5 tahun ke depan.

Jawabannya cukup mengejutkan karena Indonesia berada di pilihan pertama dengan mendapatkan suara sebesar 19%. Posisi berikutnya adalah Myanmar (11%) dan China (8%). Para eksekutif yang mengikuti survei itu menilai Indonesia akan mengejutkan karena didukung oleh sumber daya yang terlatih, meningkatnya aktivitas ekonomi berbasis sumber daya, serta konsolidasi demokrasi.

Sementara Myanmar terpilih di posisi kedua karena perekonomiannya akan terbuka secara lebih cepat daripada antisipasi. China di posisi ketiga dengan penilaian pada tingginya produktivitas, biaya produksi yang kompetitif, serta meningkatnya keahlian teknologi.

Hasil survei juga menunjukkan bahwa mayoritas CEO merasa sangat percaya diri pendapatannya akan meningkat dalam 12 bulan ke depan, dibandingkan saat ini. Sebanyak 68% CEO meningkatkan investasinya, sementara 26% lainnya mempertahankan investasi dan 3% justru menurunkan investasi.

Dalam APEC CEO Summit 2013, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memang telah menyinggung tentang peluang investasi di Indonesia. Dengan kelas menengahnya yang sangat besar dan akar demokrasi yang kuat, Presiden SBY menilai Indonesia adalah tempat investasi yang ideal. McKinsey bahkan memrediksi peluang bisnis di Indonesia akan meningkat menjadi US$ 18 triliun di 2013. Peluang bisnis terbuka mulai dari jasa konsumer, pertanian dan perikanan, industri pendidikan, dan juga infrastruktur.

http://abacindonesia-society.com/ind...di-masa-depan/
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive