SITUS BERITA TERBARU

Dinasti politik dan kutukan keluarga Kennedy

Wednesday, October 16, 2013
John F Kennedy jadi Presiden AS, Bobby Jaksa Agung

[imagetag]
Tiga putra lelaki Joseph Kennedy: Dari kiri Presiden John F Kennedy, Jaksa Agung Robert F Kennedy dan Senator Edward Moore Kennedy.

JURNAL3.COM -| Isu dinasti politik kini menjadi perbincangan menarik di kalangan masyarakat Indonesia. Namun, praktik serupa pernah pula terjadi di Amerika Serikat pada era tahun 1960-an.

Bedanya, jika di Indonesia dinasti politik keluarga menghasilkan politisi kelas �itu-itu saja�, tapi di Amerika kala itu dinasti politik klan Kennedy melahirkan politisi kelas dunia.

Kennedy family, berhasil menghipnotis jutaan rakyat AS dan dunia dengan pesona dan kharisma politik yang hingga kini menjadi legenda di Negeri Paman Sam tersebut.

Keluarga besar Kennedy, pada masa jayanya, adalah sebuah keluarga terkuat di belahan negara adidaya Amerika, dan memiliki kharisma politik dan status sosial yang tak tertandingi saat itu.

Amerika seakan menjadi negara dengan kepemimpinan sebuah keluarga kerajaan saat John Fitzgerald Kennedy (JFK) resmi dilantik menjadi Presiden AS ke-35.

Adalah sang ayah Joseph �Joe� Kennedy, Duta Besar Amerika untuk Inggris ke-44 tahun pada tahun 30-an hingga 1940-an, yang menurunkan kekuatan klan politik bagi para putra-putranya, sekaligus penyebab malapateka politik untuk keluarga besar Kennedy.

Pada tahun 1920, Joseph Kennedy, membuat kekayaan di dalam sebuah �larangan�. Joe Kennedy merahasiakan sebuah political game, dimana ia sedang mempersiapkan rencana regenerasi kepemimpinan politik di AS.

Bahkan, Joe, adalah seorang pemain politik ulung yang sukses mencetak putra-putranya menjadi politisi papan atas di AS.

Namun kesuksesan Joe bukan tanpa masalah. Bahkan, sebagian analis menyebut, cara Joe menyiapkan regenerasi politik untuk keluarganya adalah sebuah kesalahan terbesar yang pernah ia lakukan dalam hidupnya.

Ahli politik Burton Hersh dan Seymour Hersh dari Harvard University mengatakan bahwa Joe Kennedy adalah biang keladi dari semua tragedi yang menimpa Kennedy dan keturunannya.

Bahkan, saat John F Kennedy tengah berjuang dalam pemilihan presiden tahun 1960, Joe diam-diam bermain di belakang dengan meminta bantuan kelompok gangster untuk membanru perhitungan suara presiden di negara bagian Illinois.

Mengapa? Karena insting politik Joe kuat. Jika JFK memenangkan suara di Illinois, maka JFK akan merebut kursi kepresidenan.

Akhirnya, sejarah politik baru pun tertoreh saat JFK mengucapkan sumpah sebagai presiden AS. Terpilihnya JFK menorehkan sejarah baru dimana Kennedy adalah Presiden AS termuda dalam sejarah AS hingga kini. Kepiawaiannya berorasi ia buktikan saat memberikan pidato politik pertama yang begitu terkenal usai dilantik.

�Ask not, what your country can do for you, ask what you can do for your country�. Itulah salah satu kalimat Presiden Kennedy yang hingga kini masih tergiang di telinga jutaan rakyat AS.

Kesuksesan Joe tak hanya berhasil mengantar sang putra JFK menjadi presiden, namun di saat sang kakak menjadi penguasa Gedung Putih, sang adik Robert Fitzgerald Kennedy (Bobby) juga menduduki jabatan Jaksa Agung, sebuah jabatan prestisius dan bergengsi.

Saat JFK dan RFK memainkan peran penting dalam pemerintahan, mulailah hutang politik Joe Kennedy harus dibayar mahal. Sebagai Jaksa Agung, Bobby memerangi gangster dan menekan J. Edgar Hoover, kepala FBI untuk menumpas habis gangster di AS.

Niat Bobby didukung penuh sang kakak, Presiden JFK, yang membuat posisi Hoover makin tersudut. Karena merasa pernah hutang budi atas kemenangan JFK, para gangster menolak JFK dan RFK. Tak pelak, angka kejahatan melonjak naik hingga 80 persen saat Bobby menjabat sebagai Jaksa Agung.

Itulah awal kesalahan Joe Kennedy mengaet dunia hitam demi mengantar putra-putranya ke tampuk pimpinan kekuasaan di AS.@freak(bersambung)

sumber: http://www.jurnal3.com/john-f-kenned...y-jaksa-agung/
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive