** SENSOR **, Dimas Tewas Disiksa Seniornya STIP 
Kematian mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta, Dimas Dikita Handoko menyisakan banyak pertanyaan. Sampai saat ini Polres Jakarta Utara telah melakukan serangkaian pemeriksaan atas korban.
Korban yang masih semester I itu dianiaya hingga tewas oleh para seniornya, hanya gara-gara dianggap tidak sopan dan hormat kepada mahasiswa semester II. Benar-benar ** SENSOR **!
�Para korban yang masih semester I itu dianggap tidak respek dan tidak kompak,� kata Kapolres Jakarta Utara Kombes M Iqbal dalam jumpa pers di Mapolres Jakarta Utara, belum lama ini.
Dikisahkan, Dimas dan 6 rekannya diminta datang ke kos seniornya di Kelurahan Semper Barat, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. Di tempat tersebut, para senior memarahi Dimas cs. Tak hanya itu, para senior juga melakukan kekerasan fisik.
�Ditendang perut dan kakinya, digampar pipinya,� ungkap Iqbal.
Perlakuan yang diterima para junior dianggap terlalu berlebihan. Wajar jika mereka termasuk Dimas mengerang kesakitan.
Penyiksaan itu rupanya tidak berhenti sampai di situ saja. Para pelaku terus menyiksa hingga akhirnya Dimas jatuh pingsan.
Parah... parah...
Bukannya menolong, ketiga mahasiswa malah berusaha menyadarkan Dimas agar bisa dipukuli kembali. Dengan cara menempelkan minyak angin dan menyiram air ke wajah Dimas. �Tapi korban tetap tidak sadar,� urainya.
Selanjutnya, Dimas dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Pelabuhan Jakarta dan dinyatakan sudah meninggal. Kabar kematian Dimas dilaporkan ke polisi oleh satpam rumah sakit.
Hasil autopsi menunjukkan, Dimas meninggal akibat pukulan benda-benda keras. "Hasil autopsi sementara sudah keluar. Korban tewas diduga kuat ada pukulan benda-benda keras dan tumpul," beber Iqbal.
sumber : http://www.siagaindonesia.com/2014/0...seniornya-stip
Kematian mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta, Dimas Dikita Handoko menyisakan banyak pertanyaan. Sampai saat ini Polres Jakarta Utara telah melakukan serangkaian pemeriksaan atas korban.
Korban yang masih semester I itu dianiaya hingga tewas oleh para seniornya, hanya gara-gara dianggap tidak sopan dan hormat kepada mahasiswa semester II. Benar-benar ** SENSOR **!
�Para korban yang masih semester I itu dianggap tidak respek dan tidak kompak,� kata Kapolres Jakarta Utara Kombes M Iqbal dalam jumpa pers di Mapolres Jakarta Utara, belum lama ini.
Dikisahkan, Dimas dan 6 rekannya diminta datang ke kos seniornya di Kelurahan Semper Barat, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. Di tempat tersebut, para senior memarahi Dimas cs. Tak hanya itu, para senior juga melakukan kekerasan fisik.
�Ditendang perut dan kakinya, digampar pipinya,� ungkap Iqbal.
Perlakuan yang diterima para junior dianggap terlalu berlebihan. Wajar jika mereka termasuk Dimas mengerang kesakitan.
Penyiksaan itu rupanya tidak berhenti sampai di situ saja. Para pelaku terus menyiksa hingga akhirnya Dimas jatuh pingsan.
Parah... parah...
Bukannya menolong, ketiga mahasiswa malah berusaha menyadarkan Dimas agar bisa dipukuli kembali. Dengan cara menempelkan minyak angin dan menyiram air ke wajah Dimas. �Tapi korban tetap tidak sadar,� urainya.
Selanjutnya, Dimas dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Pelabuhan Jakarta dan dinyatakan sudah meninggal. Kabar kematian Dimas dilaporkan ke polisi oleh satpam rumah sakit.
Hasil autopsi menunjukkan, Dimas meninggal akibat pukulan benda-benda keras. "Hasil autopsi sementara sudah keluar. Korban tewas diduga kuat ada pukulan benda-benda keras dan tumpul," beber Iqbal.
sumber : http://www.siagaindonesia.com/2014/0...seniornya-stip
