Please disable ad-blocker to view this page



SITUS BERITA TERBARU

Terbongkarnya Fitnah atas Jokowi (perihal Stan Greenberg)

Sunday, February 2, 2014
Sebelumnya ada beberapa media yang secara ngawur menyebarkan berita bohong berindikasi fitnah, salah satunya adalah Suaranews.com yang merupakan media PKS.

Sumber racun: http://www.suaranews.com/2014/01/jok...mev-cyber.html (hati-hati, situs suaranews.com ditanami trojan oleh pengelola webnya, pasanglah antivirus seperti Avast supaya aman jika agan2 mau membukanya)

Jokowi..??? Setelah Terbongkar Jasmev Cyber 'Bully' Army, Kini Terkuak Rekyasa Popularitas Palsu




Demi mendorong popularitas Gubernur DKI Jakarta sampai ke titik tertinggi, segala cara dilakukan oleh Stanley Bernard 'Stan' Greenberg, konsultan politik, pollster, ahli strategi pemenangan pemilu - pilpres nomor wahid di dunia, yang ternyata terbukti selama ini bertindak sebagai 'sutradara atau otak' di balik rekayasa pencitraan dan melambungnya popularitas Jokowi selama dua tahun terakhir.

Dengan berdalih menampilkan hasil penelitiannya, Stan Greenberg, Ketua Korps Demokrat Amerika Serikat (AS), sahabat karib konglomerat Indonesia James Riady yang keduanya juga adalah anggota elit Arkansas Connection, sebuah organisasi yang sangat berpengaruh di AS, berusaha menipu menipu publik Indonesia dengan mempromosikan Jokowi berkedok hasil penelitian lembaga penelitiannya.

Stan Greenberg mengatakan elektabilitas Jokowi medio September 2013 adalah sebesar 68 %, sedangkan PDIP meraih elektabilitas 28 %. Greenberg seolah - olah mendapatkan kesimpulan penelitian, bahwa alasan responden memilih Jokowi adalah karena Jokowi tokoh yang jujur dan dapat dipercaya.

Menurut lembaga survei dan konsultan politik yang dikendalikan Partai Demokrat AS itu, posisi elektabilitas kedua tertinggi setelah Jokowi adalah Prabowo Subianto (PS) 15 % dan Aburizal Bakrie (ARB) 11 %.

Sedang elektablilitas parpol, setelah PDIP, disusul Golkar 18 %, Gerindra dan Demokrat yang sama - sama raih 10%.

Prof Dr Iberamsyah, Guru Besar Universitas Indonesia (UI) yang mengikuti presentasi tersebut beberapa bulan lalu, mengatakan hasil survei tidak terlalu mengagetkan, karena sudah tercermin dari hasil sejumlah lembaga survei selama ini. Ketika itu, posisi Stan Greenberg

belum diketahui publik sebagai konsultan politik dan otak rekayasa popularitas dan elektabilitas palsu untuk Jokowi.

�Presentasi pekan lalu, tidak dilaksanakan secara terbuka, karena survey ini merupakan pesanan sebuah lembaga, bukan inisiatif Stan Greenberg,� ujar Iberamsyah pada akhir September 2013 lalu.

Persoalan yang mencuat saat ini adalah keraguan masyarakat luas terhadap seluruh hasil survey, polling atau jajak pendapat bilamana terkait dengan Jokowi. Runtuhnya kepercayaan masyarakat terhadap lembaga survey yang menilai Jokowi disebabkan oleh fakta bahwa Stan Greenberg sudah diketahui masyarakat luas sebagai dalang dari seluruh rekayasa popularitas dan elektabilitas Jokowi.

Semua hasil survey, polling, jajak pendapat dan penilaian terhadap Jokowi adalah palsu belaka (hasil rekayasa) dan diragukan keabsahannya. Masyarakat menilai, pengumuman hasil survey, polling, jajak pendapat dan lain lain terhadap Jokowi hanyalah merupakan hasil rekayasa (dibuat - buat) untuk menggiring opini dan membentuk persepsi publik seputar kehebatan Jokowi.

Di samping itu, fakta mengenai kinerja Jokowi yang buruk, tercermin dari kegagalan Jokowi menyerap anggaran APBD secara maksimal (hanya 55%, terendah dari seluruh propinsi di Indonesia), mandeknya program - program pembangunan daerah, serta ketidakmampuan Jokowi memenuhi janji - janji kampaye yang diucapkannya pada saat Pilkada tahun 2012 lalu.

Bencana banjir besar di Jakarta dan kemacetan lalu lintas yang semakin parah, menyebabkan penilaian rakyat Jakarta semakin negatip terhadap kinerja Jokowi. Hasilnya, popularitas Jokowi di tengah - tengah masyarakat semakin tenggelam.

Sementara itu Ketua Umum PDIP, melalui tayangan 'Mata Najwa' di Metro TV Rabu (22/1), menegaskan PDIP tidak akan mencalonkan Jokowi sebagai calon presiden dan memintanya untuk fokus menyelesaikan tugas sebagai Gubernur DKI Jakarta selama lima tahun penuh.



Kemudian fitnah tersebut akhirnya terbongkar..

Antidot:

Original Posted By mat_indon
http://chirpstory.com/li/186601
A Chirpfied of @PartaiSocmed


TERBONGKAR!! REKAYASA FITNAH TERHADAP JOKOWI! (PERIHAL STAN GREENBERG)

1. Di tahun politik ini tampaknya suasana makin panas saja. Karakter asli masing2 pihak mulai terlihat dg nyata

2. Cara2 kampanye yg elegan dianggap kurang efektif. Perlu ada upaya2 khusus, terutama dlm menghadapi musuh yg sulit dikalahkan

3. Dalam beberapa kali pertemuan kami dg beberapa tokoh politik, terasa sekali nuansa ini

4. Jokowi adalah sosok yg paling merisaukan mereka. Tentu saja ini tak lepas dari elektabilitas beliau di berbagai survey

5. Oleh karenanya semua pihak perlu bahu-membahu mengatasi masalah ini. �Musuh dari musuhku adalah temanku�

6. Maka segala cara dilakukan baik secara terkoordinir maupun sendiri2. Fokusnya satu, menurunkan popularitas dan elektabilitas Jokowi

7. Karena Jokowi selalu unggul dalam berbagai survey, baik yg pesanan maupun yg independen, maka..

8. Maka salah satu caranya adalah dg melakukan delegitimasi terhadap berbagai survey tsb. Maka dibuatlah �skenario konspirasi�

9. Yg intinya menyampaikan pada publik bahwa segala berita dan survey perihal jokowi adalah pesanan dari sebuah konspirasi jahat

10. Berikut adalah kultwit bantahan terhadap tuduhan adanya rekayasa elektalibitas Jokowi. Khususnya yg berkaitan dg survey Stan Greenberg

11. Sesungguhnya skenario cerita ini tidak dibangun dari awal. Tp menghubung2kan berbagai informasi yg kadang tidak berhubungan sama sekali

12. Sehingga mudah sekali melihat adanya hubungan yg terlalu dipaksakan. Contoh, adanya kerjasama Partai Republik dan Partai Demokrat USA

13. Sila cek bagan ini. Betapa hebatnya Jokowi bisa menyatukan dua partai musuh bebuyutan tsb http://t.co/YmoFOJC5YH


14. Kisah ini berawal dari munculnya nama Isran Noor (Bupati Kutai Timur) sebagai salah satu tokoh yg dipanggil utk ikut dalam Konvensi PD

15. Maka Isran Noor kemudian mendaftar sebagai salah satu kandidat peserta Konvensi Partai Demokrat

16. Merasa mendapat kehormatan, Isran Noor kemudian meminta restu dan dukungan dari rakyat Kutai Timur

17. Sambil mewanti-wanti kemungkinan tahun 2014 akan meninggalkan Kutai Timur jika sampai memenangkan konvensi

18. Namun fakta yg didapat sungguh mengecewakan. Pengumuman tgl 30 Agustus 2013 nama Isran Noor dicoret dari peserta konvensi

19. Konvensi PD ini memang tidak jelas kriteria dan standardnya. Tak heran jika Isran Noor merasa kecewa

20. Merasa sudah kepalang tanggung akhirnya Isran Noor tetap nekad untuk maju sbg capres 2014. Kali ini melalui Konvensi Rakyat

21. Harapannya tokoh2 alternatif yg diusung oleh Konvensi Rakyat ini kelak akan dilirik oleh parpol2 peserta pemilu

22. Isran Noor adlh ketua APKASI (Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia) dan APEKSI (Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia)

23. Melalui APKASI dan APEKSI diharapkan para Bupati dan Walikota menyampaikan aspirasi pengusungan Isran Noor ini kepada partainya masing2

24. Tak mau tanggung2 Isran Noor melalui APKASI lantas menyewa lembaga survey milik Stan Greenberg yg terkenal itu

25. Hasilnya, sebagaimana sudah kita ketahui bersama hasil survey membuktikan elektabilitas Jokowi sangat jauh melampui capres2 lain

26. Awalnya hasil survey diminta untuk di �make up� namun itu tidak mungkin dilakukan lembaga survey sekaliber Stan Greenberg.

27. Karena permintaan �make up� hasil survey ditolak mentah2 oleh Stan Greenberg maka diputuskan utk tidak diumumkan secara terbuka

28. Presentasi dilakukan secara tertutup dan tidak mengundang wartawan, hanya mengundang beberapa orang.

29. Salah satunya adalah seseorang yg disebut Prof Ibramsyah yg katanya guru besar Fakultas Hukum UI

30. Nah! Disinilah awal mula terciptanya rekayasa informasi yg menyesatkan. Nuansa konspirasi pun sangat kental terasa

31. Meskipun disebut presentasi dilakukan secara tertutup dan tidak mengundang media, namun Prof Ibramsyah justru bocor ke media

32. Berikut tulisan sebuah media tentang survey tsb >> http://t.co/lSCp48yiA4

33. Harap diingat baik2 bahwa berita tadi adalah sumber yg digunakan @TrioMacan2000 mengarang teori konspirasinya

34. Tak lupa Prof Ibramsyah mengatakan bahwa survey tsb adalah pesanan �sebuah lembaga� tanpa mau menyebut nama lembaganya APKASI

35. Kontan informasi ini sangat mudah dipelintir. Dan betul saja, oleh akun @TrioMacan2000 berita itu dirangkai menjadi karangan bebas

36. Dg fitnah bahwa Stan Greenberg diundang oleh orang2 dibelakang Jokowi, padahal Isran Noor lah yg undang beliau

37. Sekarang mari kita lihat dimana letak rekayasa dari semua fitnah terhadap Jokowi ini. Mari perhatikan baik2

38. Pertama, berita itu salah mengutip tentang Prof Ibramsyah yg disebut sebagai guru besar Fakultas Hukum UI

39. Silakan dicek di kampus atau cukup googling saja. Masukkan tulisan �Prof Dr Ibramsyah Guru Besar Fakultas Hukum UI�

40. Mk yg muncul adalah melulu berita mengenai Stan Greenberg itu tadi. Tak ada berita lain tentang Pof Ibramsyah yg guru besar Fak Hukum UI

41. Artinya orang yg dimaksud dalam berita sebagai Prof Ibramsyah guru besar Fak Hukum UI itu tidak ada!

42. Dengan kata lain semua media yg ramai memberitakan hal tersebut bersumber dari satu pihak. Salah kok bisa kompak?

43. Lantas yg benar siapa? Ternyata yg dimaksud adalah Prof Dr Iberamsjah. Beliau bukan guru besar Fak Hukum tapi dari FISIP UI

44. Berikut adalah foto Prof Iberamsjah bersama Bapak Isran Noor di acara APKASI (paling kanan) http://t.co/rEksgG4GwQ


45. Biar lebih jelas, berikut foto close up Prof Iberamsjah Guru Besar Fakultas Ilmu Politik UI http://t.co/P2uXMLtK2x


46. Nah, menarik untuk disimak rekam jejak Prof Iberamsjah ini. Rupanya beliau terkenal sebagai akademisi yg subyektif

47. Berikut adalah ulasan singkat mengenai beliau >> http://t.co/9Yd6JvGOIo

48. Bahkan sejak Pilkada DKI beliau sudah sangat anti Jokowi >> http://t.co/zcllFbCUCN

49. Prof Iberamsjah ini memang dikenal sebagai �Profesor wani Piro�. Selain sangat anti Jokowi dia juga dikenal dekat dg Isran Noor

50. Kedua, semenjak kultwit rekayasa elektabilitas dibuat oleh @TrioMacan2000 mendadak media2 ramai membahasnya

51. Meskipun ditulis dg gaya yg dibuat sedemikian rupa agar sesuai dg kaidah jurnalisme, namun isinya sama saja hoaxnya

52. Contoh >> �Dugaan Manipulasi Elektabilitas Jokowi Sudah Mulai Dibicarakan Masyarakat Luas� http://t.co/9DliTzH2WW

53. Bagaimana menjelaskan ramainya berita media yg mengacu pada kultwit @TrioMacan2000 itu? Sementara dia mengacu pada berita yg salah?

54. Apakah mendadak media kita menjadi bodoh semua atau memang ada pesanan tertentu? Hanya dua itu opsi yg masuk akal

55. Dari sini kita bisa melihat sebenarnya siapa yg melakukan rekayasa? Sebenarnya siapa yg berkonspirasi?

56. Terang benderang disini justru lawan2 Jokowi yg lakukan rekayasa. Sayangnya skenarionya diserahkan pd akun yg kurang cerdas

57. Terang benderang disini bahwa justru lawan2 Jokowi yg lakukan konspirasi dg kompaknya media massa melakukan kesalahan berjamaah

58. Sungguh aib bagi media kita ramai2 mengutip perkataan Prof Ibramsyah Guru Besar Fak Hukum UI yg tidak pernah ada itu!

59. Dia yg lantang berteriak maling ternyata adalah maling itu sendiri.

60. Sekian kultwit kami, semoga mencerahkan dan menambah wawasan kita semua. Terimakasih.


Ini sudah kesekian kali media PKS menyebarkan fitnah terhadap Jokowi. Kasihan sekali kader2 ahlul fitnah wal jamaah ini yang sudah dibutakan mata hatinya, seperti kerbau dicokok hidungnya, ikut-ikutan menyebar fitnah medianya.

Ya Allah ya Rabb hanya Engkau yang bisa membukakan mata hati mereka pada kebenaran..
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive