Desa Ngantang, Malang, Jawa Timur, terlihat (17/2). Rumah-rumah dan fasilitas umum desa tersebut ditutupi abu vulkanik Gung Kelud, yang meletus Kamis malam pekan lalu. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Selasa, 18 Februari 2014 | 19:29 WIB
TEMPO.CO, Batu - Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyediakan anggaran untuk penanganan bencana letusan Gunung Kelud. Penanganan dilakukan bergotong-royong antara Pemerintah Kota/Kabupaten dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
"Anggaran tak terbatas," kata Gubernur Jawa Timur Soekarwo saat mengunjungi pengungsi bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Selasa, 18 Februari 2014.
Para pengungsi Gunung Kelud tersebar di 42 lokasi pengungsian di Kediri, 35 titik di Blitar, dan 117 di Malang.
Pemerintah Jawa Timur menyediakan obat-obatan dan peralatan kesehatan yang memadai. "Makanan tambahan untuk ibu hamil, balita, dan obat-obatan cukup," kata Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur Harsono.
Selain itu, petugas medis dan paramedis berjaga bergantian tiga hari sekali di pos kesehatan. Jika terjadi kondisi darurat, para pengungsi bisa dirujuk ke tujuh rumah sakit di Batu dan Malang. Seluruh biaya rumah sakit ditanggung Pemerintah Provinsi Jawa Timur. "Semua gratis, ini tanggung jawab Gubernur," kata Harsono. Termasuk biaya untuk pembedahan dan patah tulang.
Selama ini sebanyak 178 korban Gunung Kelud dari Malang yang dirujuk ke rumah sakit. Sedangkan pengungsi di Kediri sebanyak 50 orang dirujuk ke Rumah Sakit Pare dan Gambiran. Menurut Harsono, ada tujuh orang yang dilaporkan meninggal, empat di antaranya karena asma. Usia mereka rata-rata di atas 70 tahun.
Pengungsi korban Gunung Kelud paling banyak menderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) 1.350 jiwa, hipertensi 318 orang, diare 74 kasus, dan asma 27 penderita. "Paling banyak ISPA, trennya terus meningkat," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Batu Endang Triningsih.
Kata Endang, obat-obatan dan peralatan kesehatan cukup untuk sepekan. Anak-anak pengungsi rentan tertular berbagai penyakit. Penyebabnya, sirkulasi udara tak bagus, sementara jumlah pengungsi membeludak.
sumber