Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Ani Yudhoyono mengunjungi posko pengungsi letusan gunung kelud di Pujon, Malang, Jawa Timur, Selasa (18/2). Di Malang, sedikitnya terdapat 25.151 orang pengungsi dari desa-desa sekitar yang terkena dampak letusan gunung kelud. (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)
Selasa, 18 Februari 2014 22:49 WIB
Batu (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menilai Provinsi Jawa Timur layak dijadikan contoh dalam proses penanganan bencana, merujuk pada proses penanganan erupsi Gunung Kelud.
"Jatim patut menjadi contoh. Letusan Gunung Kelud ini besar ada jutaan ton material di lempar ke atas. Tapi Alhamdulilah tidak ada satu pun korban jiwa karena letusan itu," kata Presiden saat menjenguk para pengungsi di Gedung Olahraga Ganesha Kota Batu, Jawa Timur, Selasa.
Ia mengatakan bahwa beberapa korban meninggal setelah letusan itu, karena sakit.
Menurut Presiden, hal itu dapat terwujud akibat kerja sama dan kesiapan seluruh pihak dalam menghadapi bencana tersebut.
Ia juga mengapresiasi masyarakat Jawa Timur yang kemudian turut berpatisipasi membantu warga yang terdampak letusan Gunung Kelud.
"Saya bangga dengan apa (kerja sama, red.) yang terjadi di Jawa Timur," kata Presiden merujuk pada semangat saling membantu antarmasyarakat.
Presiden dan Ibu Ani Yudhoyono menempuh perjalanan darat selama 11 jam untuk mencapai Madiun sebelum kemudian melanjutkan perjalanan ke Kediri, Blitar, Malang, dan Batu guna menemui para pengungsi dan melihat dampak letusan Gunung Kelud.
Erupsi pertama Gunung Kelud yang berada di perbatasan tiga kota, yakni Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar, dan Kabupaten Malang terjadi pada Kamis (13/2), pukul 22.50 WIB. Diperkirakan jumlah material vulkanik yang dimuntahkan mencapai 120 juta hingga 200 juta meter kubik.
Sebaran abu vulkanik dari Gunung Kelud pada Jumat (14/2) mencapai sejumlah tempat di wilayah Jawa Timur, D.I. Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, hingga Nusa Tenggara Barat (NTB).
Hal tersebut terjadi akibat letusan yang mencapai tinggi 17 kilometer dengan volume material abu sangat besar mencapai hingga 200 juta meter kubik terbawa angin ke berbagai arah.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan pada ketinggian letusan 1.500 meter hingga 3.000 meter arah angin menuju utara dan timur laut, sedangkan ketinggian 5.000 meter angin mengarah ke barat laut.
Letusan antara ketinggian 10.000 hingga 15.000 meter arah angin menuju ke barat dan barat daya, sedangkan hingga ketinggian 17.000 meter arah angin menuju ke timur.
Turut dalam kunjungan kerja kali ini, antara lain Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Menko Kesra Agung Laksono, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Mensesneg Sudi Silalahi, Menkes Nafsiah Mboi, Mendikbud Mohammad Nuh, dan Menteri Lingkungan Hidup Balthazar Kambuaya. (*)
sumber