Please disable ad-blocker to view this page



SITUS BERITA TERBARU

masyarakat baru mau mengungsi bila ada perintah Mbah Ronggo

Friday, February 14, 2014


Warga Mau Mengungsi Jika Diperintah Kuncen Kelud


TEMPO.CO, Jakarta - Meski tidak diakui oleh pemerintah Kediri, eksistensi Mbah Ronggo sebagai juru kunci Kelud cukup diyakini warga. Mereka mengaku akan mengungsi jika ada perintah dari Mbah Ronggo. (baca: Pemkab Tak Akui Mbah Ronggo Kuncen Gunung Kelud )



Suprihatin, 63 tahun, warga Dusun Margomulyo, Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, mengatakan sejak mengalami tiga kali letusan Gunung Kelud, dia dan keluarganya selalu mengandalkan ramalan Mbah Ronggo.



Demikian pula pada letusan kali ini. Dia selalu meminta pendapat Mbah Ronggo, terutama soal instruksi mengungsi oleh pemerintah. "Mbah Ronggo selalu berkomunikasi dengan Mbah Kelud (sebutan untuk penunggu Gunung Kelud," kata Suprihatin kepada Tempo, Rabu, 12 Februari 2014. (baca: Gunung Kelud Kini Tak Bisa Diramal Mbah Ronggo)



Oleh karena itu, meski pemerintah mulai sibuk mempersiapkan proses evakuasi, Suprihatin dan keluarganya tak terlalu terpengaruh. Mereka tetap menjalankan pekerjaan sebagai petani di lahan lereng Gunung Kelud. Saat ini Suprihatin tengah menanam alpukat dan siap untuk dipanen. (baca: 60 Ribu Penduduk Kelud Bersiap Mengungsi)



Aktivitas serupa juga dilakukan para petani dan pekerja kebun lainnya. Sebuah truk bahkan terlihat menyusuri jalan menuju puncak untuk mengambil nanas. Demikian pula dengan warga lain yang naik turun dengan membonceng rumput untuk pakan ternak.



Suprihatin menuturkan situasi letusan kali ini terasa sangat hiruk-pikuk dan memancing kecemasan. Meskipun status Kelud masih dalam posisi Siaga, aparat keamanan dan relawan bencana mulai melakukan persiapan evakuasi. Sejumlah tenda darurat juga dibangun untuk memenuhi kebutuhan pengungsi.



Situasi ini, menurut Suprihatin, sama sekali tak tampak pada letusan tahun 1990 dan 2007 silam. Bahkan, letusan tahun 1990 yang mengeluarkan banyak material dari perut bumi berupa pasir kering dan batu tak menimbulkan kepanikan. Suprihatin bahkan masih berada di ladang saat Gunung Kelud yang berjarak tujuh kilometer dari tempatnya benar-benar meletus. "Saya turun ke rumah dan mengemasi barang untuk mengungsi dengan berjalan kaki. Biasa saja," katanya.



Dua hari sebelum letusan terjadi, Mbah Ronggo sudah menyampaikan imbauan kepada warga untuk berhati-hati. Saat itu hanya Mbah Ronggo yang menjadi penanda bagi warga karena masih minimnya peralatan di pos pantau Kelud dan sarana sosialisasi dari pemerintah.



Dikonfirmasi soal situasi saat ini, Mbah Ronggo memastikan belum akan terjadi letusan dalam waktu dekat. Tanda-tanda alam yang dia rasakan pada letusan tahun 1966, tahun 1990, dan 2007 belum muncul saat ini. Meskipun sejumlah hewan gunung mulai turun ke pemukiman, dia menganggap hal itu karena pengaruh suhu yang mulai panas. "Banyaknya petugas yang hilir mudik saat ini membuat warga cemas," katanya.
Sumber
http://id.berita.yahoo.com/warga-mau...003346492.html

Siapa lagi tuh mbah kelud
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive