Bus TransJakarta yang diimpor dari Cina ternyata kondisi sangat memprihatinkan. Kondisinya berkarat dan diduga barang bekas. Dengan alasan percepatan pengadaan armada dan tanpa persetujuan DPRD DKI Jakarta, Jokowi tidak membuka tender secara terbuka untuk pengadaan bus TransJakarta.
Kebijakan Jokowi itu sudah dikategorikan menyalahi aturan. Padahal jika dilakukan tender terbuka, bisa jadi mendapatkan TransJakarta murah dan kualitasnya pun bagus. Sebelumnya, FITRA pun sudah bersuara keras kebijakan Jokowi yang hanya menguntungkan pihak tertentu terutama yang memberikan dukungan saat Pilkada DKI Jakarta. Boleh dikatakan sebagai politik balas budi.
Kebijakan Jokowi itu sudah dikategorikan menyalahi aturan. Padahal jika dilakukan tender terbuka, bisa jadi mendapatkan TransJakarta murah dan kualitasnya pun bagus. Sebelumnya, FITRA pun sudah bersuara keras kebijakan Jokowi yang hanya menguntungkan pihak tertentu terutama yang memberikan dukungan saat Pilkada DKI Jakarta. Boleh dikatakan sebagai politik balas budi.
Padahal, produk bus Indonesia dalam negeri tidak kalah dengan TransJakarta yang diimpor dari Cina. Perusahaan pengimpor bus TransJakarta pun tidak mau disalahkan. Justru perusahaan itu menyalahkan pihak pelayaraan. Begitu pula Dinas Perhubungan mengatakan, karatan bus TransJakarta karena adanya air laut yang tumpah ke bus. Logika kepala Dinas Perhubungan ini tidak masuk akal. Untuk pengiriman barang tentunya, semua diatur termasuk antisipasi air laut masuk ke kapal.
Saat ini, masyarakat pun semakin tahu, kebijakan Jokowi dalam pengadaan barang dan jasa hanya menguntungkan orang-orang tertentu saja. Dan selama ini kerjanya tidak punya arah yang jelas.
Selain itu, proyek Monorail di dekat tugu 66 Jalan HR Rasuna Said Kuningan pun berhenti tanpa alasan yang jelas. Warga Jakarta pun harus mempertanyakan kejelasan proyek ini. Jangan sampai proyek yang nilainya mencapai triliunan rupiah ini hanya omong kosong dan diambil orang-orang terntu saja.
Berbagai kebijakan Jokowi mulai dari banjir sampai pengadaan bus TransJakarta menurunkan elektabilitas Jokowi. Bahkan rakyat Jokowi pun sudah tidak percaya lagi kepada politisi PDIP itu.
Sumber gan: http://goo.gl/m5if4x


