
Hampir sebagian besar wilayah di Jakarta tidak aman dari terjangan banjir. Tiap tahun, Jakarta selalu dilanda banjir.
Tak terkecuali kompleks Istana Kepresidenan. Meski menjadi tempat tinggal Presiden Indonesia, Istana yang luasnya sekitar 2.400 m itu tak lepas dari terjangan banjir.
Di komplek Istana ada Istana Merdeka, Istana Negara dan Bina Graha. Istana yang dibangun pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal J.W. van Lansberge tahun 1873 itu saat ini kerap diterjang banjir.
Merdeka.com hari ini merangkum banjir-banjir yang pernah melanda Istana Kepresidenan:

Pada tahun 2002, Kompleks Istana Kepresidenan pernah terendam banjir. Ketinggian air di Istana kala itu mencapai 20-25 cm.
Banjir itu ternyata yang pertama kali setelah kemerdekaan. Banjir yang merendam Istana karena hujan lebat terjadi kala itu.
Air juga menggenangi Jalan Medan Merdeka Barat, Jalan Medan Merdeka Selatan atau depan Kantor Kedutaan Amerika Serikat, Istana Wakil Presiden, Balai Kota DKI Jakarta. Tidak itu saja, jalan protokoler lainnya seperti Jalan MH Thamrin juga terendam banjir.

Pada 2008 banjir kembali melanda ibu kota. Istana Kepresidenan pun tak luput dari luapan air.
Banjir merendam Istana setelah Pemprov DKI memutuskan untuk membuka Pintu Air Manggarai. Dampaknya kawasan di Jakarta Pusat termasuk Istana juga terendam banjir.
Sejumlah ruas di Jalan MH Thamrin juga terendam banjir. Bahkan saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melintas di jalan protokol tersebut, mobil dinasnya tidak bisa melintas.
Presiden SBY kala itu harus pindah kendaraan karena mobil dinasnya tidak bisa menembus genangan di depan Sarinah, Thamrin. SBY lantas pindah ke VW Caravelle.
Tidak hanya SBY, sejumlah pejabat yang ikut rombongan Presiden juga pindah kendaraan. Salah satunya Sudi Silalahi yang kala itu masih menjabat Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi.

Banjir besar juga pernah terjadi pada Januari 2013. Banjir di Istana kala itu terjadi setelah tanggul Latuharhary jebol.
Air membanjiri Istana sejak pagi. Pada siang harinya, sekitar pukul 11.00 WIB, air mulai surut setelah pompa untuk menyedot air dinyalakan.
Padahal, kala itu Istana akan menyambut tamu negara. Bahkan akibat banjir ini, Presiden SBY sampai turun langsung. Ia bahkan mengecek kondisi genangan di sekitar kompleks Istana.
Saat memantau banjir, SBY sampai menggulung celananya. Kala itu SBY didampingi Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa.

Kemarin, banjir kembali menggenangi Istana. Hujan yang mengguyur Jakarta mengakibatkan banjir di Jalan Medan Merdeka Utara atau tepatnya di depan Istana Merdeka. Namun demikian banjir tidak sampai menggenangi halaman Istana.
Pantauan merdeka.com, Rabu (5/2), banjir setinggi 30 cm menggenangi Jalan Medan Merdeka Utara menuju Jl Hayam Wuruk. Sementara lajur sebaliknya atau jalan tepat depan Istana hanya terdapat genangan setinggi 5 cm.
Meski banjir, kendaraan bermotor masih tetap bisa melintas. Namun, kemacetan nan semrawut tak bisa terhindarkan di pertigaan depan Istana.
SUMBER
kalo Jokowi udah jadi Presiden ... pasti banjir di Jakarta bisa segera teratasi ...


