Please disable ad-blocker to view this page



SITUS BERITA TERBARU

HRW: Hampir Semua Tahanan Wanita Irak Dilecehkan

Friday, February 7, 2014
TEMPO.CO, Baghdad - Pasukan keamanan Irak menahan ribuan wanita secara ilegal. Tak hanya itu, menurut laporan Human Right Watch, mereka juga melakukan penyiksaan dan penganiayaan di luas batas perikemanusiaan.

Banyak di antara mereka, tulis laporan 150 halaman itu, ditahan selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun tanpa pengadilan. Interogator lebih sering mempertanyakan tentang kegiatan saudara laki-laki mereka daripada kejahatan di mana mereka sendiri terlibat.

Menurut laporan berjudul No One is Safe - The Abuse of Women in Iraq's Criminal Justice System itu, lebih dari 4.500 perempuan berada di penjara di Irak. "Mereka telah diperkosa oleh polisi sejak dalam perjalanan ke penjara," kata sumber di penjara Um Aqil, dikutip dalam laporan itu.

Sebagian besar dari mereka adalah Muslim Sunni, tetapi pelanggaran didokumentasikan oleh HRW menunjukkan "perempuan dari segala sekte dan kelas". Banyak dari mereka yang diwawancarai mengaku kerap dipukul, ditendang, ditampar, dan digantung terbalik. Yang lain mengaku dipukuli di kaki mereka, disetrum, dan diperkosa atau diancam dengan kekerasan seksual oleh aparat keamanan selama interogasi mereka.

Kekerasan seksual adalah hal biasa dalam fasilitas penjara wanita, kata sumber lainnya. Sebagian besar tahanan perempuan itu juga tidak memiliki akses ke pengacara sebelum atau selama interogasi mereka.

"Pasukan keamanan dan pejabat Irak bertindak brutal seolah-olah menyalahgunakan wanita akan membuat negara lebih aman," kata Joe Stork, wakil HRW untuk Timur Tengah.

HRW mengatakan Perdana Menteri Nouri al-Maliki telah gagal untuk melaksanakan reformasi yang dijanjikan terhadap sistem peradilan pidana. Mereka menyatakan, bahkan hakim pun berkolusi dengan petugas keamanan.

Pemerintah menyatakan laporan HRW sebagai berlebihan, meski mereka mengakui sejumlah tahanan perempuan telah dianiaya. "Kami mengakui ada perilaku ilegal yang dilakukan oleh aparat keamanan terhadap tahanan perempuan," kata juru bicara kementerian hak asasi manusia. "Irak masih bekerja untuk mengakhiri pelecehan dalam penjara."

Dia menambahkan bahwa mereka yang bertanggung jawab akan dimintai pertanggungjawaban.

Aksi kekerasan di Irak melonjak sepanjang 2013. Data pemerintah mengatakan lebih dari 1.000 orang meninggal pada Januari, tertinggi selama hampir enam tahun.
ember
=========================================================================
namanya saja negara yang baru selesai perang..
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive