Please disable ad-blocker to view this page



SITUS BERITA TERBARU

Honorer 20 Tahun Hanya Bisa Menangis

Friday, February 14, 2014
SEMARANG - Kepala Bidang Administrasi Kepegawaian Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Semarang, Mahmudi langsung berhadapan dengan tangisan beberapa tenaga honorer kategori dua yang tidak lolos seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) saat masuk kerja, Rabu (12/2/2014).

Para tenaga honorer K2 mendatangi ruangannya sejak pagi hingga saat pulang kerja.

Sebagai seorang pegawai pemerintah, Mahmudi hanya bisa menampung keluhan itu. Ia tidak bisa menjawab apapun terkait kebijakan pemerintah pusat itu. "Saya juga bingung mau jawab bagaimana, semuanya dari pusat. Sebenarnya saya juga kasihan. Tapi saya tidak mau memberi harapan terlalu besar," katanya saat ditemui di ruang kerjanya.

Tenaga honorer yang datang padanya rata-rata sudah mengabdi 15 tahun hingga 20 tahun. Mereka tidak tahu kenapa kalah dengan honorer yang baru mengabdi sekitar enam tahun.

Mendengar hal itu, Mahmudi hanya bisa memberi ucapan penyejuk. Ia minta para tenaga honorer pasrah dengan Tuhan. Selain itu, ia tidak bisa memberi masukkan apapun. "Di rumah kalau sudah malam saya juga terpaksa mematikan HP saya. Bukan apa-apa, saya tidak ingin urusan kerja sampai di rumah hingga malam hari," ceritanya.

Adapun Kepala BKD Kota Semarang, Bambang Kono mengatakan dari 1.068 honorer, tenaga honorer Kota Semarang yang dinyatakan lolos sejumlah 369 orang. Sisanya 699 orang, dinyatakan tidak lolos.

Terkait kebijakan untuk yang tidak lolos, Bambang menyatakan belum ada instruksi dari pemerintah pusat. Begitu pula sistem administrasi yang sudah lolos. Semuanya menunggu pemerintah pusat. "Kami belum tahu," ucapnya.

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi belum bisa berkomentar banyak terkait tenaga honorer. Hingga kemarin sore, ia belum menerima laporan dari BKD terkait hal itu. "Saya belum terima laporan," ujarnya singkat.

Sementara itu Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendesak Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan dan RB) untuk memberikan sikap yang jelas mengenai nasib 24.817 pegawai honorer K2 di Jawa Tengah yang tidak lolos seleksi. Tenaga honorer yang lolos seleksi di Jawa Tengah mencapai 15.701 orang.

Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah Jawa Tengah, Sri Puryono mengatakan, pihaknya akan mendesak pemerintah pusat untuk memberikan kejelasan mengenai nasib tenaga honorer yang tidak lolos itu .

"Kami akan menyurati Kemenpan soal ini, kalau belum ada jawaban. Ya nanti akan kami surati lagi. Bahkan mungkin kami juga akan hadir ke sana untuk meminta kejelasan," kata dia kepada Tribun Jateng, Rabu (12/2/2014).

Sri mengatakan, penuntasan tenaga honorer di Jawa Tengah merupakan janji politik Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

"Pak Gubernur sudah menyampaikan kepada kami. Itu tenaga honorer harus diselesaikan karena merupakan janji politiknya di Jawa Tengah ini," jelasnya.

Dia mengaku, tidak bisa berbuat banyak atas tidak lolosnya 24.817 tenaga honorer tersebut. Lantaran pengangkatannya tersentralisasi di pemerintah pusat. "Siapa yang lolos, itu semua tersentraslisasi di pemerintah pusat. Kami tidak bisa berbuat apa-apa," jelasnya.

Pelaksana tugas (Plt) Ketua DPRD Jawa Tengah, Rukma Setyabudi mendesak kepada pemerintah pusat untuk terus melakukan pengangkatan tenaga honorer menjadi PNS sampai tuntas. "Terutama mereka yang sudah lama mengabdi, karena setiap tahun ada pegawai yang pensiun atau meninggal dunia," katanya.

Rukma menambahkan, kalau memang tahun ini formasi yang diterima hanya 15.701 orang, sisanya 24.817 diminta untuk dilakukan pengangkatan pada tahun berikutnya. "Kalau pengangkatan tenaga honorer itu diberhentikan begitu saja, menjadi tidak bijak," kata politikus PDIP Jateng ini.

Kepala Ombudsman Perwakilan Jawa Tengah, Ahmad Zaid mengatakan, akan terus melakukan pengawasan terhadap seleksi CPNS kategori K2 sampai proses pemberkasan selesai. "Jangan sampai orang yang tidak masuk dalam pengumuman, tiba-tiba ikut pemberkasan," kata dia.

Alasannya, tambah Zaid, saat proses pemberkasan juga rawan adanya kecurangan. Sehingga proses pemberkasannya juga perlu diawasi. "Kami menerima pengaduan dari masyarakat yang menemukan adanya kecurangan CPNS 2013 tenaga honorer K2," kata dia.

sumber : http://jateng.tribunnews.com/2014/02...-bisa-menangis

Gimana nih gan, menurut agan-agan...emak ane juga PNS gan, tiap hari kedatangan tamu yang minta diloloskan jadi CPNS, tapi emak takut tidak taat peraturan jadi cuma dikasih tau sabar..sabar...nanti tes lagi..
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive