Wakil DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana (H. Lulung) akhirnya mengemukakan alasan dirinya mengkritik Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Prunama (Ahok). Menurutnya, kritikannya itu semata-mata untuk memberikan motivasi bagi Ahok dalam menjalani tugasnya menangani banjir dan penertiban warga yang ada di bantaran sungai.
"Khan kita bukan mencari-cari alasan buat mecat. Tapi Kok tiba-tiba dia seperti orang pesimis dengan perkataannya itu. Dia harus optimis. Kalau dia pesimis, dia harus mundur dong dari jabatannya," katanya di Jakarta, Senin (3/2).
Haji Lulung menambahkan, dirinya sebagai Anggota DPRD di DKI Jakarta punya hak dalam pengawasan kinerja Pemerintah DKI. Karena itu, ujar Lulung, wajar dirinya mengkritik.
"Khan kita bukan mencari-cari alasan buat mecat. Tapi Kok tiba-tiba dia seperti orang pesimis dengan perkataannya itu. Dia harus optimis. Kalau dia pesimis, dia harus mundur dong dari jabatannya," katanya di Jakarta, Senin (3/2).
Haji Lulung menambahkan, dirinya sebagai Anggota DPRD di DKI Jakarta punya hak dalam pengawasan kinerja Pemerintah DKI. Karena itu, ujar Lulung, wajar dirinya mengkritik.
"Saya khan pengawas dia, jadi jangan marah," ujarnya.
Sebagai seorang pemimpin, lanjut Lulung, mestinya Ahok tidak bicara sembarangan.
"Dia mesti berpikir bicaranya menyakiti masyarakat tidak, membohongi masyarakat tidak. Harus sabar donk," ucapnya.
Selanjutnya, Lulung berharap bagaimana Ahok mengajak semua instansi terkait untuk terlibat dalam penanganan banjir dan sekaligus mencari solusi yang baik dalam penertiban warga yang ada di bantaran kali dan sungai.
"Ayo sama-sama, Yuk kita ngobrol. Kita cari solusi. Karena itu, kerjaannya harus terintegrasi. Dan kita tau kok banyak orang-orang yang ada dibantaran kali itu memang melanggar. Saya salahkan juga. Toh menteri perumahan juga punya inisiatif. Ayo Ahok bersabar,"
Sumber


