Quote:"Bilik Asmara" Akan Dibangun di Lokasi Pengungsian Kelud
Senin, 17 Februari 2014 | 17:07 WIB
SURABAYA, KOMPAS.com � Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan membangun "bilik asmara", ruang khusus bagi pasangan suami istri untuk melakukan hubungan badan, di titik-titik pengungsian bencana Gunung Kelud.
Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan, Anak, dan Keluarga Berencana Pemprov Jawa Timur, Sukesi, mengatakan, billik asmara sangat diperlukan bagi pengungsi yang sudah berkeluarga. "Mereka ini sudah lebih dari empat hari di pengungsian, dan kemungkinan akan lebih lama lagi," katanya, Senin (17/2/2014).
Dia masih belum memastikan berapa titik lokasi pengungsian yang akan dibangun bilik asmara. Namun, dia memastikan, rencana tersebut sudah dibahas dan segera direalisasikan.
Menurut data Posko Induk Penanggulangan Bencana Gunung Kelud di Gedung Negara Grahadi Surabaya, jumlah lokasi pengungsian sampai hari ini mencapai 217 titik, yang tersebar di lima kabupaten di Jawa Timur, yakni Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar, Kabupaten Malang, Kota Batu, dan Kabupaten Jombang.
Sementara itu, jumlah pengungsi hingga pukul 10.45 WIB tadi pagi sudah mencapai 87.629 jiwa. Rinciannya, jumlah pengungsi di Kabupaten Kediri 39.018 orang tersebar di 82 titik lokasi pengungsian, Kota Batu 14.559 orang (45 titik pengungsian), Kabupaten Blitar 8.193 orang (3 titik pengungsian), Kabupaten Malang 25.151 orang (81 titik titik pengungsian), dan Jombang 708 orang (6 titik pengungsian).
SUMBER "BILIK ASMARA"
Quote:Akan Dibangun Bilik Asmara di Pengungsian
Senin, 17 Februari 2014 15:24 WIB
SURYA Online,SURABAYA - Untuk memfasilitasi pasangan suami istri korban letusan Gunung Kelud menyalurkan kebutuhan biologisnya, Pemprov berencana mendirikan bilik asmara.
Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan, Anak, dan Keluarga Berencana Jatim (BPPKB) Provinsi Jatim, Sukesi mengatakan, pendirian bilik asmara untuk korban letusan Gunung Kelud akan dilakukan di sejumlah posko pengungsian.
Namun, terkait posko mana saja yang akan didirikan bilik asmara, pihaknya masih berkoordinasi dengan Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Jatim.
�Yang jelas, bilik asmara tersebut akan segera kita dirikan,� ujarnya, kepada wartawan, Senin (17/2/2014).
Menurut Sukesi, keberadaan bilik asmara dinilai sangat penting untuk mereka yang sudah berkeluarga.
Dengan begitu, jika sewaktu-waktu mereka ingin menyalurkan gairah biologisnya, hal itu dapat dilakukan sewaktu-waktu, tanpa perlu khawatir dilihat oleh orang lain.
�Selain menyediakan bilik asmara, kami juga menyediakan kondom bagi para pengungsi. Ini penting untuk mencegah kehamilan saat warga korban letusan Gunung Kelud berada di tempat pengungsian," jelasnya.
Menanggapi hal itu, Anggota Komisi E Bidang Kesra DPRD Jatim Herry Prasetyo mengaku kurang setuju dengan langkah BPPKB Jatim untuk mendirikan bilik asmara dan membagikan kondom kepada warga yang ada di tempat pengungsian.
Menurutnya, saat ini prioritas utama adalah memenuhi kebutuhan dasar yang paling dibutuhkan oleh warga selama berada di pengungsian. Seperti, makanan, minuman, peralatan tidur, dan kebutuhan wanita dan anak-anak.
�Jadi pendirian bilik asmara dan pembagian kondom bukan hal yang penting bagi pengungsi,� tegasnya.
Apalagi, saat ini, para pengungsi, kata politisi Partai Demokrat ini lebih memikirkan keadaan dirinya, para keluarga, dan harta benda yang ditinggalkan begitu saja di rumah ketika terjadi letusan Gunung Kelud menerjang.
�Makanya kirim saja bantuan makanan, minuman, pakaian, dan kebutuhan dasar lain yang lebih dibutuhkan pengungsi, daripada mendirikan bilik asmara dan membagikan kondom," tandas Hery.
Quote:ehhhh, busyet...... udah tau kena bencana malah mikirin syahwat
Senin, 17 Februari 2014 | 17:07 WIB
SURABAYA, KOMPAS.com � Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan membangun "bilik asmara", ruang khusus bagi pasangan suami istri untuk melakukan hubungan badan, di titik-titik pengungsian bencana Gunung Kelud.
Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan, Anak, dan Keluarga Berencana Pemprov Jawa Timur, Sukesi, mengatakan, billik asmara sangat diperlukan bagi pengungsi yang sudah berkeluarga. "Mereka ini sudah lebih dari empat hari di pengungsian, dan kemungkinan akan lebih lama lagi," katanya, Senin (17/2/2014).
Dia masih belum memastikan berapa titik lokasi pengungsian yang akan dibangun bilik asmara. Namun, dia memastikan, rencana tersebut sudah dibahas dan segera direalisasikan.
Menurut data Posko Induk Penanggulangan Bencana Gunung Kelud di Gedung Negara Grahadi Surabaya, jumlah lokasi pengungsian sampai hari ini mencapai 217 titik, yang tersebar di lima kabupaten di Jawa Timur, yakni Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar, Kabupaten Malang, Kota Batu, dan Kabupaten Jombang.
Sementara itu, jumlah pengungsi hingga pukul 10.45 WIB tadi pagi sudah mencapai 87.629 jiwa. Rinciannya, jumlah pengungsi di Kabupaten Kediri 39.018 orang tersebar di 82 titik lokasi pengungsian, Kota Batu 14.559 orang (45 titik pengungsian), Kabupaten Blitar 8.193 orang (3 titik pengungsian), Kabupaten Malang 25.151 orang (81 titik titik pengungsian), dan Jombang 708 orang (6 titik pengungsian).
SUMBER "BILIK ASMARA"
Quote:Akan Dibangun Bilik Asmara di Pengungsian
Senin, 17 Februari 2014 15:24 WIB
SURYA Online,SURABAYA - Untuk memfasilitasi pasangan suami istri korban letusan Gunung Kelud menyalurkan kebutuhan biologisnya, Pemprov berencana mendirikan bilik asmara.
Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan, Anak, dan Keluarga Berencana Jatim (BPPKB) Provinsi Jatim, Sukesi mengatakan, pendirian bilik asmara untuk korban letusan Gunung Kelud akan dilakukan di sejumlah posko pengungsian.
Namun, terkait posko mana saja yang akan didirikan bilik asmara, pihaknya masih berkoordinasi dengan Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Jatim.
�Yang jelas, bilik asmara tersebut akan segera kita dirikan,� ujarnya, kepada wartawan, Senin (17/2/2014).
Menurut Sukesi, keberadaan bilik asmara dinilai sangat penting untuk mereka yang sudah berkeluarga.
Dengan begitu, jika sewaktu-waktu mereka ingin menyalurkan gairah biologisnya, hal itu dapat dilakukan sewaktu-waktu, tanpa perlu khawatir dilihat oleh orang lain.
�Selain menyediakan bilik asmara, kami juga menyediakan kondom bagi para pengungsi. Ini penting untuk mencegah kehamilan saat warga korban letusan Gunung Kelud berada di tempat pengungsian," jelasnya.
Menanggapi hal itu, Anggota Komisi E Bidang Kesra DPRD Jatim Herry Prasetyo mengaku kurang setuju dengan langkah BPPKB Jatim untuk mendirikan bilik asmara dan membagikan kondom kepada warga yang ada di tempat pengungsian.
Menurutnya, saat ini prioritas utama adalah memenuhi kebutuhan dasar yang paling dibutuhkan oleh warga selama berada di pengungsian. Seperti, makanan, minuman, peralatan tidur, dan kebutuhan wanita dan anak-anak.
�Jadi pendirian bilik asmara dan pembagian kondom bukan hal yang penting bagi pengungsi,� tegasnya.
Apalagi, saat ini, para pengungsi, kata politisi Partai Demokrat ini lebih memikirkan keadaan dirinya, para keluarga, dan harta benda yang ditinggalkan begitu saja di rumah ketika terjadi letusan Gunung Kelud menerjang.
�Makanya kirim saja bantuan makanan, minuman, pakaian, dan kebutuhan dasar lain yang lebih dibutuhkan pengungsi, daripada mendirikan bilik asmara dan membagikan kondom," tandas Hery.
Quote:ehhhh, busyet...... udah tau kena bencana malah mikirin syahwat