SIGLI - Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) Rifky Harsya meminta Pemerintah Kabupaten Pidie maupun Pemerintah Aceh untuk menertibkan sejumlah tambang liar di Pidie. Hal itu dikarenakan pemanambangan liar yang terjadi di Pidie telah mengakibatkan sedikitnya tiga orang penambang emas tewas di perbukitan Gempang.
"Saya sangat menyesali ada korban yang meninggal saat melakukan penambangan emas di Pidie. Permasalahan tewasnya penambang liar di Gempang harus ditindaklanjuti dengan serius oleh Pemerintah Daerah (pemda), untuk sesegera mungkin menertibkan aktifitas para penambang tersebut," kata Rifky kepada acehonline.info saat berkunjung ke Sigli, Rabu (22//1/2014).
Pemda, kata Rifky, seharusnya dapat serius menyikapi aktifitas penambangan liar yang ada di wilayah Pidie. Akibat pembiaran aktifitas illegal tersebut, mengakibatkan timbulnya korban jiwa.
"Pemerintah daerah bersama dan kepolisisan harus tegas menyikapi persoalan tersebut, karena hal itu menyangkut nyawa manusia. Masyarakat juga diharapkan memahami factor resiko bekrja sebagai penambang liar," ujar Anggota DPR-RI asal Aceh ini.
"Jika Pemda tidak sanggup menertibkan aktifitas para penambang itu, maka Pemda harus mengeluarkan izin secara resmi sesuai dengan aturan perundang udangan yang berlaku. Kalaupun tidak mungkin ya tutup saja aktifitas tambang itu dan biar saja mineral yang ada diperut bumi tersimpan. Jika sudah waktunya nanti bisa dikelola secara resmi baik oleh badan usaha maupun oleh kelompok masyarakat," tambahnya.
Sebenarnya, kata Rifky, aktifitas penambang liar tergolong sangat riskan, terlebih lagi kurangnya alat pengaman bagi para penambang. Persoalan ini, Ia menambahkan, bukan hanya terjadi di Pidie saja, melainkan juga hampir seluruh kawasan di Indonesia memiliki tambang, termasuk yang terjadi di kawasan Bangka Belitung beberapa waktu lalu.
"Sudah saatnya Pemerintah Daerah Pidie bertindak langsung menertibkan aktifitas penambangan emas di geumpang. Jika ada kelompok tertentu yang mem-back up, maka harus ditindaklanjuti secara tegas sesuai dengan ketetentuan hukum yang berlaku," imbuh Rifky.(sumber)
EMAS GANNNNNNN,,,, SIAPA YANG NGGAK MAU<,,,,
"Saya sangat menyesali ada korban yang meninggal saat melakukan penambangan emas di Pidie. Permasalahan tewasnya penambang liar di Gempang harus ditindaklanjuti dengan serius oleh Pemerintah Daerah (pemda), untuk sesegera mungkin menertibkan aktifitas para penambang tersebut," kata Rifky kepada acehonline.info saat berkunjung ke Sigli, Rabu (22//1/2014).
Pemda, kata Rifky, seharusnya dapat serius menyikapi aktifitas penambangan liar yang ada di wilayah Pidie. Akibat pembiaran aktifitas illegal tersebut, mengakibatkan timbulnya korban jiwa.
"Pemerintah daerah bersama dan kepolisisan harus tegas menyikapi persoalan tersebut, karena hal itu menyangkut nyawa manusia. Masyarakat juga diharapkan memahami factor resiko bekrja sebagai penambang liar," ujar Anggota DPR-RI asal Aceh ini.
"Jika Pemda tidak sanggup menertibkan aktifitas para penambang itu, maka Pemda harus mengeluarkan izin secara resmi sesuai dengan aturan perundang udangan yang berlaku. Kalaupun tidak mungkin ya tutup saja aktifitas tambang itu dan biar saja mineral yang ada diperut bumi tersimpan. Jika sudah waktunya nanti bisa dikelola secara resmi baik oleh badan usaha maupun oleh kelompok masyarakat," tambahnya.
Sebenarnya, kata Rifky, aktifitas penambang liar tergolong sangat riskan, terlebih lagi kurangnya alat pengaman bagi para penambang. Persoalan ini, Ia menambahkan, bukan hanya terjadi di Pidie saja, melainkan juga hampir seluruh kawasan di Indonesia memiliki tambang, termasuk yang terjadi di kawasan Bangka Belitung beberapa waktu lalu.
"Sudah saatnya Pemerintah Daerah Pidie bertindak langsung menertibkan aktifitas penambangan emas di geumpang. Jika ada kelompok tertentu yang mem-back up, maka harus ditindaklanjuti secara tegas sesuai dengan ketetentuan hukum yang berlaku," imbuh Rifky.(sumber)
EMAS GANNNNNNN,,,, SIAPA YANG NGGAK MAU<,,,,
