SITUS BERITA TERBARU

Saatnya Kampanye Politik Via Game

Thursday, January 2, 2014
Agan-agan! Ada trend baru nih!! Kampanye via game!!
Hemm.. mungkin karena kampanye via oarsi atau panggung hiburan udah terlalu mainstream ya...

Info lengkapnya simak ini dulu gan....


Quote:Memasuki tahun 2014, suasana politik kian menghangat. Beberapa kandidat presiden serta wakil rakyat mulai giat menampilkan dirinya melalui berbagai media dan kegiatan kampanye.

Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi, sosial media serta online media secara umum menjadi ajang kampanye yang semakin diminati.

Menariknya, di tengah perkembangan industri game yang juga lumayan pesat -- hingga saat ini belum banyak yang melirik game sebagai media kampanye.

Mungkin banyak pihak yang masih mempertanyakan, apakah game bisa menjadi media kampanye politik yang efektif?

Pada waktu pilkada DKI dan Jabar lalu memang terdapat beberapa game yang coba mengangkat calon pasangan tertentu. Namun efektivitas serta dampak kampanye via game tersebut belum sepenuhnya bisa dianalisis karena game yang dikembangkan sepertinya masih sebatas untuk mendukung marketing strategi dari pihak pengembang dan bukan bagian dari kegiatan kampanye politik yang terintegrasi dari para kandidat yang sedang bertarung.

Exit poll LSI pada pilkada DKI lalu memberikan data demografi yang cukup menarik: pemilih yang berusia kurang dari 25 tahun = 20% dan usia 26-40 th = 38,4%, dengan kata lain bisa disimpulkan bahwa lebih dari 50% pemilih di DKI adalah mereka yang berusia 17-40 tahun.

Di banyak kota besar, casual gamer (penikmat game ringan) tumbuh sangat pesat seiring perangkat serta teknologi mobile yang makin terjangkau

Dari beberapa penelitian umum, secara global didapat kesimpulan bahwa gamer aktif didominasi oleh mereka yang berusia 18-40 tahun.

Memperhatikan berbagai fakta tersebut seharusnya game bisa dilihat sebagai sebuah media kampanye yang cukup menarik minimal untuk diimplementasikan dan mendukung kegiatan kampanye di beberapa kota besar di Indonesia.

Salah satu kekuatan game adalah kemampuannya memberi ruang untuk pemain bisa berinteraksi dengan berbagai elemen yang disuguhkan dalam game, termasuk dengan berbagai informasi yang coba dikemas dalam game tersebut.

Secara umum ada 3 cara mengemas informasi dalam game:
1. Sebagai sisipan, misal dalam bentuk logo, karakter, atau pendukung visual lain.
2. Terintegrasi secara penuh, misal pada berbagai game simulasi.
3. Berupa petunjuk tertentu (umumnya tidak langsung), misal dalam berbagai soft marketing campaign.

Terlepas apapun cara pengemasan informasinya, sebuah game harus tetap bisa menghadirkan proses interaksi yang menyenangkan bagi pemainnya.

Ketika pemain bisa menikmati proses interaksi yang disuguhkan -- dengan kata lain pemain merasa gamenya cukup menyenangkan -- maka peluang pemain untuk bisa menerima informasi yang coba disampaikan akan lebih besar.

Namun sebaliknya, jika interaksi yang disuguhkan belum memenuhi harapan, maka informasi apapun yang coba disampaikan akan sulit diterima dan malah hanya akan menjadi hal yang sia-sia. Hal tersebut menjadikan proses penyampaian informasi dalam game menjadi lebih menantang.

Menjawab pertanyaan di awal tulisan ini, penulis yakin game bisa menjadi media politik yang efektif. Namun untuk mendukung hal tersebut sebuah game haruslah tetap bisa didesain dengan baik agar tetap menghadirkan proses interaksi yang menyenangkan dan mampu secara efektif menyampaikan informasi yang dibutuhkan.

Sudah saatnya kita coba hadirkan game sebagai sebuah media yang menarik dan bukan sekadar ruang untuk menampilkan banner online semata.

Sumber



Nah.. gimana menurut agan sekalian? Makin pinter ya caleg dan capres sekarang...

Penasaran gimana & siapa aja yang pake kampanye model baru ini...
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive