
�Beberapa pemirsa gambar mendukung tindakan polisi dengan alasan perempuan yang bermain ayunan bisa mendorong pelecehan oleh pria terhadap mereka,� tulis surat kabar Al Sada, seperti dikutip Emirates 24/7, Selasa, 14 Januari 2014.
�Yang lainnya mengatakan tindakan polisi itu tidak bisa diterima, dan menunjukkan ketidakadilan dan tekanan terhadap wanita oleh polisi.�
Situs berita Emirates 24/7 juga memuat berita tentang restoran yang ditutup karena membaurkan laki-laki dengan perempuan. Di Arab Saudi, pengunjung laki-laki tidak boleh disatukan dengan perempuan.
Sebuah restoran di Jeddah dirazia polisi dan pengawas kota. Restoran yang tidak disebutkan namanya itu kedapatan membaurkan pengunjung laki-laki dan perempuan. Polisi langsung memerintahkan agar restoran itu ditutup.
�Sumber menyebutkan mereka menutup restoran yang kedapatan melanggar aturan setempat, termasuk membiarkan perempuan dan laki-laki di satu ruangan, mengoperasikan televisi cabul, dan menjual shisha di ruangan tertutup,� kata surat kabar Sabq. Shisha dikenal sebagai rokok Arab yang beraroma buah-buahan atau bunga.
Arab Saudi melarang laki-laki dan perempuan berkumpul bersama di sekolah, universitas, dan banyak tempat lainnya.
sumber:
wah wah sampai segitunya ya, gerak perempuan sangat dibatasi di negara ini, tapi saya sendiri ngomong sih ya alhamdulilah karena takut terjadi apa2



