SITUS BERITA TERBARU

Operator di Waduk Pluit: Siaga Satu Lebay

Saturday, January 11, 2014

Quote:TEMPO.CO, Jakarta - Seorang operator di Stasiun Pompa Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Joko (55), mengkritik Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta terkait status Siaga I pada Rabu 8 Januari 2014 lalu. Pemberian status itu dinilainya berlebihan karena kenyataannya di lapangan pada hari itu situasinya terkendali.

"Lebay ah, bikin panik warga saja," kata Joko, Sabtu 11 Januari 2014. "Di sini, kecamatan, tidak ada yang teriak banjir. Ketinggian muka air yang bertambah 5 cm itu hitungannya masih terkendali."

Joko mengatakan, ketinggian +5 cm tergolong masih terkendali karena masih bisa ditangani pompa-pompa di Stasiun Pompa Waduk Pluit. Pompa di stasiun, saat itu, tak butuh waktu lama untuk mempertahankan dan kemudian menurunkan ketinggian air.

Joko beranggapan, situasi yang tepat disebut siaga satu untuk ukuran Waduk Pluit adalah ketika ketinggian air lebih dari +10 cm dan terus naik. Selain itu, siaga satu juga tepat disandang ketika pompa di Stasiun Pompa Waduk Pluit tak ada yang berfungsi.

"Wong pompa waktu itu bisa jalan enam (dari tujuh) dan bisa jaga ketinggian air meski air datang terus," ujarnya sambil menambahkan ada 10 kali terhubung ke waduk ini.

Berdasarkan pantauan Tempo, ketinggian air di Waduk Pluit saat ini - 190 cm. Dari 7 pompa yang ada, hanya dua pompa rendam dari rumah pompa tengah yang dijalankan.

Adapun Stasiun Pompa Waduk Pluit memiliki tiga rumah pompa. Rumah pompa barat memiliki tiga pompa axial (darat) dengan kapasitas sedot 5000 liter per detik. Rumah pompa tengah memiliki empat pompa submersible (rendam) dengan kapasitas sedot 4000 liter per detik.

"Untuk rumah pompa timur, itu proyek pemerintah yang belum selesai. Tunggu tanggal main saja," kata Joko.


Sumber
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive