MERDEKA.COM. Kepolisian Sektor (Polsek) Duren Sawit menangkap tiga pencuri kerap kali menyambangi sejumlah rumah mewah di Jakarta, Tangerang dan Bekasi. Setiap kali beraksi, mereka berhasil membawa kabur sejumlah barang berharga, seperti laptop.
Kapolsek Duren Sawit Komisaris Imran Gultom mengatakan, kejahatan yang dilakukan para tersangka dilakukan dengan modus baru, yakni menyambangi rumah mewah saat pemiliknya tidak ada. Saat tiba di rumah incarannya, mereka menemui pembantu dan berpura-pura ingin bertemu dengan majikannya.
"Lengkap berdasi, dengan inisial P menggunakan batik. Satu lagi baju biasa, perannya bos, ajudan dan sopir. Ketiganya datangi rumah mewah sebagai sasaran datang bertamu," ungkap Imran di Polsek Duren sawit, Jakarta, Sabtu (18/1).
Melihat pembantu korban merasa yakin tamunya kenal dekat dengan majikannya dan dipersilakan masuk. Dengan gaya necis, para pelaku mulai melancarkan aksinya dengan mengambil barang-barang korban sembari berpura-pura menelepon.
"Langsung pelaku berinisial W seolah-olah komunikasi dengan bos. Barang stik ada di sini, kami bisa ambil silakan, dengarkan sesuai dengan bos anda," tandasnya.
Untuk meyakinkan korbannya, pelaku menggunakan mobil Toyota Fortuner hasil curian. Beruntung, aksi mereka terekam dalam CCTV, sehingga polisi berhasil mengidentifikasi mereka dan menangkap pelaku berinisial P alias Priyanto. Kemudian secara berurutan kembali pelaku lainnya berinisial W dan Y.
"Para pelaku berhasil mengambil barang sasaran laptop. Berdasarkan pengakuan, mereka sudah sering kali melakukan modus seperti ini, minimal seminggu 2 kali. Sebulan 3 sampai 4 kali dengan modus operandi sama," tandasnya.
Dia memperkirakan, dalam satu setahun pelaku dapat memperoleh hasil sebesar Rp 600 juta setiap kali berhasil menggondol laptop. Atas perbuatannya, mereka diancam pidana penjara selama satu tahun sesuai dengan KUHP Pasal 363 (4).
"Kami berharap masyarakat kedatangan tamu tidak dikenal, atau pura-pura kenal jangan diperbolehkan masuk karena mereka menipu mencuri di rumah," pungkasnya.
sumber
gede juga modalnya nih maling
Kapolsek Duren Sawit Komisaris Imran Gultom mengatakan, kejahatan yang dilakukan para tersangka dilakukan dengan modus baru, yakni menyambangi rumah mewah saat pemiliknya tidak ada. Saat tiba di rumah incarannya, mereka menemui pembantu dan berpura-pura ingin bertemu dengan majikannya.
"Lengkap berdasi, dengan inisial P menggunakan batik. Satu lagi baju biasa, perannya bos, ajudan dan sopir. Ketiganya datangi rumah mewah sebagai sasaran datang bertamu," ungkap Imran di Polsek Duren sawit, Jakarta, Sabtu (18/1).
Melihat pembantu korban merasa yakin tamunya kenal dekat dengan majikannya dan dipersilakan masuk. Dengan gaya necis, para pelaku mulai melancarkan aksinya dengan mengambil barang-barang korban sembari berpura-pura menelepon.
"Langsung pelaku berinisial W seolah-olah komunikasi dengan bos. Barang stik ada di sini, kami bisa ambil silakan, dengarkan sesuai dengan bos anda," tandasnya.
Untuk meyakinkan korbannya, pelaku menggunakan mobil Toyota Fortuner hasil curian. Beruntung, aksi mereka terekam dalam CCTV, sehingga polisi berhasil mengidentifikasi mereka dan menangkap pelaku berinisial P alias Priyanto. Kemudian secara berurutan kembali pelaku lainnya berinisial W dan Y.
"Para pelaku berhasil mengambil barang sasaran laptop. Berdasarkan pengakuan, mereka sudah sering kali melakukan modus seperti ini, minimal seminggu 2 kali. Sebulan 3 sampai 4 kali dengan modus operandi sama," tandasnya.
Dia memperkirakan, dalam satu setahun pelaku dapat memperoleh hasil sebesar Rp 600 juta setiap kali berhasil menggondol laptop. Atas perbuatannya, mereka diancam pidana penjara selama satu tahun sesuai dengan KUHP Pasal 363 (4).
"Kami berharap masyarakat kedatangan tamu tidak dikenal, atau pura-pura kenal jangan diperbolehkan masuk karena mereka menipu mencuri di rumah," pungkasnya.
sumber
gede juga modalnya nih maling
