SITUS BERITA TERBARU

Lihat Copet, Warga Karanganyar Malah Ikut Nyopet...

Tuesday, January 14, 2014
Tepa selira atau sifat peduli terhadap sesama manusia dan saling tolong menolong adalah nilai luhur yang ditanamkan oleh orang tua kepada anaknya sejak kecil, atau guru kepada muridnya sejak pendidikan dasar.

Harapannya, sikap hidup yang baik itu senantiasa diamalkan dalam kehidupan bermasyarakat. Tapi barang kali nilai-nilai kebaikan itu tidak merasuk ke dalam sanubari Warso alias Pendek, 40.

Betapa tidak, bukannya menolong saat melihat seorang penumpang bus dicopet, penjual bakso asal Tawang, Kerjo, Karanganyar justru mengajak bekerja sama dengan pencopet untuk kembali beraksi.

Aksi itu dilakukannya saat menumpang bus jurusan Semarang-Solo beberapa saat sebelum tiba di Terminal Tirtonadi, Banjarsari, Solo, Sabtu (11/1) dini hari.

Saat gelar tersangka dan barang bukti di Mapolsek Banjarsari, Senin (13/1), Warso mengaku khilaf melakukan perbuatan tak terpuji tersebut. Ia beralasan sangat terpaksa memanfaatkan kondisi itu karena sedang membutuhkan uang untuk melunasi utang.

�Saya punya banyak utang Pak. Berapa jumlahnya enggak etis kalau saya ungkapkan,� aku lelaki yang sehari-hari bekerja berjualan bakso keliling di Mojosongo, Jebres, Solo itu kepada wartawan.

Ia menceritakan, kejadian itu bermula ketika ia menumpang bus dari Semarang. Setelah beberapa lama ia melihat seorang lelaki mencopet salah satu penumpang.

Namun, ia justru diam saja mendapati hal itu. Bahkan, Warso mengaku malah mengajak kenalan dengan pencopet itu seusai lelaki itu beraksi.

�Coro namanya, warga Semarang. Saya bilang padanya saya melihat aksinya. Terus saya minta dia mengajak saya ikut mencopet,� tambah Warso.

Dalam perbincangan rahasia itu Warso mengaku mendapat peran sebagai pemantau kondisi dan penerima hasil kejahatan. Sedangkan Coro sebagai eksekutor.

Tak lama rencana itu mereka realisasikan setelah menentukan sasaran. Adalah Anjar Cahyono, warga Purbalingga, Jawa Tengah, yang saat di bus tengah tertidur menjadi sasaran mereka. Coro disebut Warso melancarkan aksi dengan cara menyilet kantong celana belakang Anjar.

Setelah dikuasai dompet itu diberikan kepada Warso. Coro langsung turun dari bus. Tetapi, tak beruntung bagi Warso, ada penumpang lain yang melihatnya saat menerima dompet itu.

Saat Warso turun di depan Terminal Tirtonadi ternyata korban dan saksi juga turun. Kepada orang-orang Anjar mengatakan dompetnya telah dicopet.

Saksi yang melihat aksi itu sebelumnya menuding Warso pelakunya. Ia pun langsung ditangkap dan dihajar warga. Sedangkan Coro berhasil kabur.

Kapolsek Banjarsari, Kompol I Ketut Raman, kepada wartawan menyatakan tidak percaya dengan pengakuan Warso. Menurutnya, Warso sudah bekerja sama dengan temannya sejak dari awal.

Mereka disebut dia adalah komplotan pencopet spesialis penumpang bus. �Dompet berisi uang Rp250.000 milik korban sementara kami jadikan barang bukti,� terang Raman.

sumber

INDONESIA HBAAATTTTT!!!!!!!!!!!!!!!!

SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive