JAKARTA - Pada 2013 lalu, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat total utang pemerintah pusat periode Desember menjadi Rp2.371,39 triliun. Artinya terjadi penambahan utang sebesar Rp16,85 triliun dibandingkan posisi utang pada November 2013 sebesar Rp2.354,54 triliun.
Dari jumlah tersebut, sebesar Rp708,14 triliun merupakan pinjaman luar negeri. Melansir data Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU), Rabu (22/1/2014), pinjaman terbesar berasal dari dua sumber, yakni bilateral dan multilateral.
Adapun pinjaman terbesar dari bilateral, berasal dari negara Jepang sebesar Rp253,38 triliun, disusul oleh Prancis sebesar Rp25,83 triliun, dan Jerman sebesar Rp23,68 triliun. Sementara sebesar Rp78,01 triliun berasal dari berbagai negara lainnya.
Sementara untuk pinjaman multilateral, dari Bank Dunia (World Bank) sebesar Rp163,74 triliun, Asian Development Bank (ADB) sebesar Rp114,42 triliun, Islamic Development Bank (IDB) sebesar Rp6,64 triliun, dan sebesar Rp2,61 triliun berasal dari negara lainnya.
Sedangkan untuk pinjaman luar negeri lainnya, berasal dari pinjaman komersial sebesar Rp39,47 triliun dan pinjaman suppliers sebesar Rp350 miliar.
Sekadar informasi, bila dibandingkan dengan utang di akhir 2012, maka pada 2013 ini telah terjadi penambahan utang sebesar Rp393,68 triliun dari posisi akhir 2012 di Rp 1.977,71 triliun. ()
Dari jumlah tersebut, sebesar Rp708,14 triliun merupakan pinjaman luar negeri. Melansir data Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU), Rabu (22/1/2014), pinjaman terbesar berasal dari dua sumber, yakni bilateral dan multilateral.
Adapun pinjaman terbesar dari bilateral, berasal dari negara Jepang sebesar Rp253,38 triliun, disusul oleh Prancis sebesar Rp25,83 triliun, dan Jerman sebesar Rp23,68 triliun. Sementara sebesar Rp78,01 triliun berasal dari berbagai negara lainnya.
Sementara untuk pinjaman multilateral, dari Bank Dunia (World Bank) sebesar Rp163,74 triliun, Asian Development Bank (ADB) sebesar Rp114,42 triliun, Islamic Development Bank (IDB) sebesar Rp6,64 triliun, dan sebesar Rp2,61 triliun berasal dari negara lainnya.
Sedangkan untuk pinjaman luar negeri lainnya, berasal dari pinjaman komersial sebesar Rp39,47 triliun dan pinjaman suppliers sebesar Rp350 miliar.
Sekadar informasi, bila dibandingkan dengan utang di akhir 2012, maka pada 2013 ini telah terjadi penambahan utang sebesar Rp393,68 triliun dari posisi akhir 2012 di Rp 1.977,71 triliun. ()
