SITUS BERITA TERBARU

Jangan Harap Singapura Lepas dari Sapuan Banjir

Saturday, January 25, 2014
Quote:


Siapa bilang kota dan negara kaya tak bisa ditembus banjir? Buktinya, Singapura merupakan salah satu contoh kota kaya yang akhirnya diterjang banjir.

Bahkan pada 2010, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengatakan, banjir di negaranya tak bisa terus menerus dihindari. Singapura tak mungkin benar-benar bebas dari sapuan banjir.

Benar saja, banjir dengan kedalaman 2,7 meter merendam Orchard Road pada 2010 dan 2011. Badai dan hujan deras yang terus mengguyur Orchard Road membuat ketinggian banjir terus bertambah.

Akibatnya, sejumlah mall di wilayah tersebut harus menderita karena banjir membuat para turis enggan berbelanja. Selain itu, para pengusaha mengaku bisnis hariannya hanya bisa beroperasi 40% dari kegiatan normal.

Bagaimana kisah banjir yang melanda kota kaya Singapura? Berikut kisah lengkapnya seperti dikutip dari News Asia One, Strait Times, Eco-Business, dan sejumlah sumber lainnya, Jumat (24/1/2014):


Apa yang bikin Singapura kena banjir?



Pimpinan badan perairan nasional Singapura (PUB), Khoo Teng Chye mengatakan, banjir yang melanda Singapura berasal dari curah hujan dengan intensitas tinggi di dekat pusat kota. 77% curah hujan sepanjang Juni 2011 ditudingnya sebagai satu-satunya penyebab banjir yang menimpa sebagian besar wilayah Orchard Road.

Terlebih lagi pada 5 Juni 2011, hujan deras terus turun selama lima jam dari pukul 6 pagi hingga 11 siang. Kondisi itu membuat Singapura tak terelakan dari musibah banjir terparah sejak 50 tahun terakhir.

Di tahun sebelumnya, hujan yang turun selama dua jam membuat air menggenang dengan ketinggian 100 mm. Tetapi dalam insiden itu, saluran air yang tersumbat merupakan salah satu faktor penyebabnya.


Banjir 2011 jadi mimpi buruk bagi para turis asing



Sebagai negara yang cukup maju dengan sistem drainase canggih, Singapura ternyata tak mampu terhindar dari banjir. Awal Juni 2011, akhirnya menjadi mimpi buruk bagi para turis asing yang tengah berlibur di Singapura.

Hujan deras yang terus mengguyur sebagian wilayah Singapura berubah menjadi banjir hanya dalam waktu 30 menit. Banjir tersebut menyapu sejumlah toko di Tanglin Mall dan menyebabkann kemacetan di daerah Bukit Timah Road.

Akibatnya para turis asing yang tengah asyik belanja harus segera keluar dan mencari tempat yang lebih tinggi sebagai salah satu upaya penyelamatan diri. Saat itu, lumpur dan air mulai menggenang dan tumpah dari atas atap.


Mobil-mobil super mewah rusak parah gara-gara banjir



Derasnya hujan di Singapura akhirnya mengundang banjir bandang yang menerjang wilayah Orchard. Pusat perbelanjaan yang menjadi sarang para konglomerat di sana ikut terkena hantaman banjir.

Ironisnya, ratusan mobil super mewah yang terparkir rapi di basement Tanglin Mall menderita rusak parah akibat lumpur yang dibawa banjir. Atas insiden tersebut, jutaan dolar Singapura milik para pengunjung mall melayang untuk memperbaiki mobil-mobil tersebut.

Jejak kerusakan banjir tak hanya sampai di situ. Air juga datang dari bagian atap mall dan menyebabkan bagian langit-langit ambruk. Akibatnya sejumlah barang yang dijual hancur parah.


Jelang natal 2011, Singapura kembali diradang banjir



Usai diterjang banjir yang menyebabkan kerugian hingga jutaan dolar, musibah itu kembali datang. Bencana itu menimpa wilayah yang sama di tahun yang sama, Desember 2011.

Berkaca dari pengalaman sebelumnya, para pengusaha tak mau mengulangi apa yang terjadi saat banjir menerjang pada Juni. Saat intensitas hujan kembali tinggi, para pengusaha mall di wilayah Orchard Road langsung melakukan berbagai upaya pencegahan banjir.

Salah satu diantaranya adalah dengan memasang `Floodgate` atau penghalang yang mampu memblokir genangan air berlebih masuk ke mall. Hal ini dilakukan agar tempat-tempat perbelanjaan dapat tetap beroperasi dengan normal dan para turis asing tak terganggu saat sedang berbelanja.


SUMBER



Jkarta masih lebih beruntung .. di kala banjir punya pemimpin yang luar biasa seperti Jokowi-Ahok
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive