Jakarta, PEMILU.com - Politisi Partai Hanura Saleh Husin mengatakan, bangsa Indonesia seharusnya tidak terjebak dalam wacana pemimpin muda atau tua. Sebab, untuk mengurus negara yang memiliki 17.000 pulau ini yang dibutuhkan adalah kemampuan memimpin.
"Untuk memimpin bangsa sebesar Indonesia, kita tidak boleh terjebak pada tua muda, laki perempuan namun lebih pada kapasitas dan kapabilitas calon yang bersangkutan," kata Saleh Husin di Jakarta, Senin (13/1).
Indonesia ke depan, kata Saleh, akan semakin banyak menghadapi tantangan. Oleh karenanya, diperlukan pemimpin yang matang dalam segala hal. Menjadi seorang presiden tidak seperti mencalon diri sebagai kepala daerah.
"Jadi kita jangan sekedar selalu coba-coba yang akhirnya merugikan bangsa kita lima tahun kedepan," ujarnya.
Menurut dia, Indonesia sudah tertinggal dengan negara-negara yang pada masa lalu predikatnya jauh di bawah negara zamrud khatulistiwa ini. Oleh karena itu diperlukan solusi, salah satunya partai politik harus mendorong proses regenerasi kepemimpinan.
"Hanura sudah lakukan regenerasi yaitu hampir 80 persen pengurus elitnya adalah anak muda dan itu berjalan dengan baik," tegasnya.
Seperti diketahui, hasil survei Institut Riset Indonesia menyebutkan bakal calon presiden dari kalangan muda merupakan magnet untuk meningkatkan partisipasi politik masyarakat di Pemilu 2014. Apabila capres di bawah 55 tahun maju, maka tingkat partisipasi pemilihnya sebesar 81,86 persen.
"Sedangkan capres di atas 55 tahun tingkat partisipasi pemilihnya 63,36 persen," kata peneliti INSIS Mochtar W Oetomo dalam konferensi pers di Jakarta
SUMBER
FOLLOW US ON TWITTER: @PemiluCom
