SITUS BERITA TERBARU

( Biar Seimbang Beritanya ) 13 Sungai Belum Dikeruk, Ibukota Terancam banjir

Monday, January 13, 2014


JAKARTA (Pos Kota) � Tak kunjung dikeruknya 13 sungai/kali yang melintasi Jakarta, membuat ibukota akan selalu terancam banjir. Pasalnya, selain mengalami pendangkalan hampir seluruh sungai tersebut juga mengalami penyempitan.

Seperti sungai Krukut, yang awalnya memiliki lebar 16 meter menyempit menjadi kurang dari 5 meter. Akibatnya pun sangat fatal, karena debit air yang tak tertampung oleh kali meluap dan membanjiri pemukiman warga.�Sampai kapan pun Jakarta sulit bebas dari banjir kalau masalah penyebab banjir, seperti halnya pengerukan 13 sungai tak dilakukan,� kata Jhony Simanjuntak, anggota DPRD DKI Jakarta, Rabu (2/11).

Dijelaskan Jhony, penyempitan dan pendangkalan pada 13 sungai tersebut ibarat bom waktu. Karena, saat Jakarta dilanda hujan dengan curah tinggi ditambah datangnya air kiriman dari hulu hampir bisa dipastikan seluruh wilayah yang dilintasi sungai tersebut kebanjiran. Untuk itu, ke-13 sungai yakni Kali Angke, Kali Pesanggrahan, Kali Grogol Barat, Mookervart, Kali Ciliwung, Kali Baru Timur, Kali Baru Barat, Kali Cipinang, Kali Sunter , Kali Buaran, Kali Jati Kramat, Kali Krukut, dan Kali Baru Cakung harus secepatnya dikeruk. �Pengerukan ini jangan sampai ditunda-tunda lagi,� ujarnya.

Kendati begitu, lanjut Jhony, pihaknya tidak bisa sepenuhnya menyalahkan Pemprov DKI Jakarta. Sebab, tanggungjawab pengerukan 13 kali tersebut berada di bawah tanggungjawab pemerintah pusat. �Anggaran untuk pengerukan pun saat ini telah ada di tangan Kementerian Pekerjaan Umum, jadi sudah seharusnya pemerintah pusat bertindak cepat,� tegasnya.

Sementara itu, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Penanggulangan Nasional Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, meminta masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan. Sebab, bencana banjir seperti yang terjadi di Jakarta Selatan berpotensi untuk berulang kembali saat memasuki puncak hujan Januari-Maret 2011 nanti.�Banjir disebabkan curah hujan yang deras, dan kapasitas palung Kali yang terus berkurang,� kata Sutopo.

Menurut Sutopo, saat uni kepadatan penduduk Daerah Aliran Sungai (DAS) Krukut mencapai 109 orang per hektar. Kondisi ini merupakan DAS yang terpadat penduduknya dibanding DAS lain di Jabodetabek sehingga permasalahan sampah dan sanitasi lingkungan sangat tergantung pada distribusi penduduknya.


Sumber


Kalau aturannya kek gini bakalan sulit memang pemprov DKI ngatasin banjir, Semoga pemerintah pusat bener2 membantu DKI dalam masalah ini ...
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive