Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo melewati perkampungan warga di Kampung Tebu saat meninjau rumah pompa Waduk Pluit, Jakarta Utara. Melihat ada Jokowi, salah seorang warga memberanikan diri melaporkan langsung aksi buka paksa pintu air waduk.
"Ini Pak, tadi pagi jam 11.00 WIB saya sama warga buka paksa pintu airnya," kata salah satu warga Kampung Tebu, Muhayati pada Jokowi.
Muhayati mengaku kesal karena ia dan tetangganya di Kampung Tebu kebanjiran hingga ketinggian 1 meter, sedangkan jalanan dan perumahan di depan Taman Waduk Pluit tak tergenang air sedikit pun.
"Tadi ya pak, kita sudah seleher airnya. Di depan sana masih kering. Makanya kita buka," lanjut wanita berkerudung ini dengan setengah berteriak.
Jokowi yang mendengar penuturannya meminta Muhayati untuk menjelaskan alasannya membuka pintu air.
"Kenapa?" ujar Jokowi singkat.
"Karena kita kebanjiran Pak. Kan kalau begini, enak sama-sama banjir. Setidaknya yang di kampung nggak terancam mati karena tenggelam," jawab Muhayati.
Mendengar jawaban warga, Jokowi pun tersenyum. Ia nampak mengerti alasan warga perkampungan tersebut membuka pintu air.
"Oh iya, biar sama-sama kerendam ya. Paham-paham," ucap suami Iriana ini.
Pintu air ini berada tepat di sisi samping Waduk Pluit. Pintu air ini memang memang menjadi pintu aliran air Waduk Pluit yang di perkampungan warga dan depan jalan utama waduk.
sumber : http://news.detik..com/read/2014/01/...ir-waduk-pluit
semoga kondisi waduk pluit yg overload segera teratasi..
http://www.indonesiabergerak.com/
