Quote:
Setelah menuding adanya dendam politik dibalik kasus korupsi proyek pembangunan sport center Hambalang yang melibatkan Anas Urbaningrum, mantan Ketua DPC Partai Demokrat, Tri Dianto, mengatakan Anas sebenarnya memiliki kesempatan untuk menggulingkan Susilo Bambang Yudhoyono dari kursi Ketua Dewan Pembina partai.
"Anas punya kesempatan untuk menyingkirkan SBY dari dewan pembina Pak SBY di awal 2013, waktu itu dibentuk majelis tinggi. Karena Anas disusruh fokus untuk masalah hukum, lalu diadakan semacam Rapimnas di Hotel Sahid awal Februari 2013," kata Tri saat berbincang dengan Okezone, Rabu (15/1/2014).
Kesempatan yang dimaksud Tri, karena dalam acara yang mengundang seluruh jajaran DPP, serta 33 Ketua DPD, dam 497 Ketua DPC se-Indonesia itu, merupakan inisiatif Sekretaris majelis tinggi yang baru yakni Jero Wacik, bukan Anas yang masih menjabat sebagai ketua umum. "Jadi bergejolaklah di partai," kata Tri.
Karenanya, malam hari sebelum acara berlangsung, sambungnya, sekira 390 kader yang mendukung Anas melakukan pertemuan tertutup. "Mereka marah karena Mas Anas sebagai Ketum tapi diamputasi kewenangannya," ucapnya.
Dijelaskannya, jika saja malam itu Anas mengamini permintaan para loyalisnya, maka partai berlambang bintang mercy itu bisa terpecah seperti Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang terbelah dua, PKB Cak Imin dan Gus Dur. "Tapi Mas Anas memilih untuk bersabar dan tidak mengiyakan permintaan kader," terangnya.
Semenjak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Anas sebagai tersangka kasus dugaan korupsi proyek Hambalang, pemberitaan memang semakin memanas. Mulai dari pernyataan Anas tentang lembaran baru dan akan ada halaman selanjutnya, sampai ucapan terimakasihnya ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang multitafsir sebelum ia mendekam di tahanan KPK.
SUMBER
Ayo Anas ... Tunjukin Merah mu .....
Setelah menuding adanya dendam politik dibalik kasus korupsi proyek pembangunan sport center Hambalang yang melibatkan Anas Urbaningrum, mantan Ketua DPC Partai Demokrat, Tri Dianto, mengatakan Anas sebenarnya memiliki kesempatan untuk menggulingkan Susilo Bambang Yudhoyono dari kursi Ketua Dewan Pembina partai.
"Anas punya kesempatan untuk menyingkirkan SBY dari dewan pembina Pak SBY di awal 2013, waktu itu dibentuk majelis tinggi. Karena Anas disusruh fokus untuk masalah hukum, lalu diadakan semacam Rapimnas di Hotel Sahid awal Februari 2013," kata Tri saat berbincang dengan Okezone, Rabu (15/1/2014).
Kesempatan yang dimaksud Tri, karena dalam acara yang mengundang seluruh jajaran DPP, serta 33 Ketua DPD, dam 497 Ketua DPC se-Indonesia itu, merupakan inisiatif Sekretaris majelis tinggi yang baru yakni Jero Wacik, bukan Anas yang masih menjabat sebagai ketua umum. "Jadi bergejolaklah di partai," kata Tri.
Karenanya, malam hari sebelum acara berlangsung, sambungnya, sekira 390 kader yang mendukung Anas melakukan pertemuan tertutup. "Mereka marah karena Mas Anas sebagai Ketum tapi diamputasi kewenangannya," ucapnya.
Dijelaskannya, jika saja malam itu Anas mengamini permintaan para loyalisnya, maka partai berlambang bintang mercy itu bisa terpecah seperti Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang terbelah dua, PKB Cak Imin dan Gus Dur. "Tapi Mas Anas memilih untuk bersabar dan tidak mengiyakan permintaan kader," terangnya.
Semenjak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Anas sebagai tersangka kasus dugaan korupsi proyek Hambalang, pemberitaan memang semakin memanas. Mulai dari pernyataan Anas tentang lembaran baru dan akan ada halaman selanjutnya, sampai ucapan terimakasihnya ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang multitafsir sebelum ia mendekam di tahanan KPK.
SUMBER
Ayo Anas ... Tunjukin Merah mu .....
