Madiun, MDTV: Negara ternyata masih gagal melindungi nasib Tenga Kerja Wanita (TKW) yang mengadu nasib ke luar negeri. Penyiksaan seolah menjadi hal yang biasa dialami TKW kita.
Seperti yang dialami Sri Utami (38 tahun) warga Desa Mojopurno, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Jawa Timur.
Pahlawan devisa itu, pulang ke kampung halamannya usai bekerja di Singapura dengan tubuh penuh luka dan trauma mendalam.
Sri menceritakan, menjadi TKW di Singapura, hampir setiap hari dia disiksa majikannya. Masalahnya pun sepele, Sri pernah dipukuli pakai kayu hingga tak sadarkan diri
hanya gara-gara ada debu di meja rumah majikannya di Singapura.
"Setiap hari ada saja saya dibuat salah, saya disiksa dengan kayu dan disekap sebulan dalam kamar mandi tanpa makan," ungkap Sri.
Ironisnya, meski telah disiksa dan dipekerjakan secara tak manusiawi selama dua tahun. Sang majikan hanya membayar upah kerja Sri sebesar Rp 13 juta saja.
"Seharusnya saya terima gaji paling kecil Rp 40 juta," kata Sri.
Namun apa daya, ketika tiba di Indonesia, tak ada yang peduli pada Sri. Pemerintah seakan bukan lagi payung pelindung bagi Sri.![[imagetag]](http://img.menit.tv/oktober/images/DAERAH/tkw.jpg)
sumber
Seperti yang dialami Sri Utami (38 tahun) warga Desa Mojopurno, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Jawa Timur.
Pahlawan devisa itu, pulang ke kampung halamannya usai bekerja di Singapura dengan tubuh penuh luka dan trauma mendalam.
Sri menceritakan, menjadi TKW di Singapura, hampir setiap hari dia disiksa majikannya. Masalahnya pun sepele, Sri pernah dipukuli pakai kayu hingga tak sadarkan diri
hanya gara-gara ada debu di meja rumah majikannya di Singapura.
"Setiap hari ada saja saya dibuat salah, saya disiksa dengan kayu dan disekap sebulan dalam kamar mandi tanpa makan," ungkap Sri.
Ironisnya, meski telah disiksa dan dipekerjakan secara tak manusiawi selama dua tahun. Sang majikan hanya membayar upah kerja Sri sebesar Rp 13 juta saja.
"Seharusnya saya terima gaji paling kecil Rp 40 juta," kata Sri.
Namun apa daya, ketika tiba di Indonesia, tak ada yang peduli pada Sri. Pemerintah seakan bukan lagi payung pelindung bagi Sri.
sumber
