SITUS BERITA TERBARU

Reaksi SBY Soal Bunda Putri Buat Publik Bertanya

Saturday, October 12, 2013
Sikap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengomentari tudingan Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishak, dinilai hanya akan menjadi bumerang.
[imagetag]
Hal tersebut disampaikan Pakar Komunikasi Politik Universitas Mercu Buana Jakarta, Heri Budianto.

"Reaksi SBY terhadap LHI soal Bunda Putri Berlebihan. Konferensi pers yang disampaikan SBY di Halim menanggapi keterangan LHI di persidangan tentang adanya bunda putri disebut-sebut dekat dengan SBY mestinya tidak ditanggapi berlebihan seperti itu. Sebab justru hal itu akan merugikan Presiden SBY," kata Heri dalam pesan elektroniknya kepada Okezone, Jumat (11/10/2013).

Dia menuturkan tudingan yang muncul dalam meja hijau, seharusnya dapat dibuktikan dalam persidangan. "Justru sikap reaksional Presiden SBY itu akan menimbulkan berbagai pertanyaan di publik, kenapa presiden SBY begitu memperhatikan soal itu? Kenapa Presiden SBY marah sekali? "Saya kira publik cerdas mengikuti dengan seksama juga keterangan LHI," ungkapnya.

Publik, lanjut Heri, juga tidak langsung mempercayai apa yang disampaikan oleh LHI. Sekarang dengan SBY memberikan reaksi berlebihan, justru menimbulkan tanda tanya? Kemarahan SBY terlihat saat menyampaikan konferensi Pers tersebut, dari verbal commucation dan nonverbal communication sangat terlihat dari pilihan kata dan bahasa tubuh Presiden SBY ketika menyampaikan itu.

"Dengan tegas dan nada tinggi presiden mengatakan bahwa 1000 persen keterangan LHI bohong dalam konteks SBY mengenal Bunda Putri, dan 2000 persen dalam konteks Bunda Putri mengetahui Resufle Kabinet dapat dimaknai bahwa SBY membantah keterangan LHI. Begitu juga dengan mimik wajah dan gestur yang ditampilkan SBY sangat tegang," ungkapnya.

Heri mengatakan belum pernah melihat SBY tampil semarah ini dalam konsferensi pers. Ini adalah kemarahan yang luar biasa. SBy juga perlu memperhatikan penampilannya di depan publik.

"Belakangan saya melihat SBY sering menampilkan hal-hal di luar dugaan yang kemudian dapat memancing reaksi lawan-lawan politik dan bahkan reaksi publik. Belum lupa dalam ingatan kita SBY juga pernah muncul di depan publik menyampaikan permohonan maaf kepada negara tetangga soal kabut asap. Sudah saatnya diakhir masa jabatan SBY menata kembali komunikasi politik sekaligus komunikasi publiknya. Sayang jika tidak," tukasnya.

sumber : http://www.lintas.me/go/news.okezone...bertanya-tanya

klo memang gk benar ngapain harus ngotot marah2 kyk gtu ya? biasa aja kali pak,,,, (saya turut prihatin LOL) [imagetag]
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive