Kabar kurang enak menyebar di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan, Jawa Timur. Biaya untuk lulus CPNS untuk pelaksanaan tes November mendatang bagi tenaga kerja honorer kategori dua (K2) nilainya cukup mencengangkan. Sejumlah calo baik dari masyarakat umum maupun di internal PNS mematok harga antara Rp 55 juta hingga Rp 80 juta.
Mereka, para calo mengaku sudah dalam jaminan Badan Kepegawaian Daerah (BKD). Sudah ada beberapa orang tenaga K2 di Pemkab Lamongan yang sudah membayar lewat calo oknum PNS tersebut.
Calo PNS ini bahkan mengembangkan pasarannya kepada sesama PNS di lingkungan Pemkab untuk mencari tenaga K2 yang ikut tes 3 November mendatang.
Bahkan kepada tenaga K2, calo oknum PNS ini mengungkapkan setiap ada formasi CPNS, setiap daerah itu membeli sebanyak 80 persen dari total kuota CPNS masing-masing daerah. Sementara selebihnya 20 persen menjadi hak panitia pusat.
�Istilahnya yang 80 persen itu dikulak oleh daerah, dan 20 persen lainnya cuma-cuma menjadi jatah panitia pusat,�ungkap seorang calo PNS seperti ditirukan tenaga K2 kepada wartawan.
Sementara, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Bambang Kustiono engungkapkan, bahwa untuk tes tenaga K2 ini dilakukan cukup ketat karena ada konsorsium dari beberapa perguruan tinggi yang dilibatkan dalam pelaksanaan tes. Sehingga sangat tidak mungkin bisa meluluskan peserta dengan cara membayar.
![[imagetag]](http://img.menit.tv/oktober/images/DAERAH/pns%20surabaya.jpg)
Mereka yang dinyatakan lulus tes juga berdasarkan urutan rangking. �Cuma saya tidak tahu perguruan tinggi mana saja yang dilibatkan,�kata Bambang.
Bambang mengaku tidak habis pikir kalau ada calo yang bisa membantu meluluskan para tenaga K2, sementara pelaksanaan tesnya begitu ketat. Sedangkan sampai sekarang saja tidak diketahui kuota daerah. Yang ada hanya kuota nasional mencapai 30 persen.
�Kalau kuota daerah kita tidak tahu, seperti Lamongan berapa kouatanya juga belum tahu,�ungkapnya.
sumber
Mereka, para calo mengaku sudah dalam jaminan Badan Kepegawaian Daerah (BKD). Sudah ada beberapa orang tenaga K2 di Pemkab Lamongan yang sudah membayar lewat calo oknum PNS tersebut.
Calo PNS ini bahkan mengembangkan pasarannya kepada sesama PNS di lingkungan Pemkab untuk mencari tenaga K2 yang ikut tes 3 November mendatang.
Bahkan kepada tenaga K2, calo oknum PNS ini mengungkapkan setiap ada formasi CPNS, setiap daerah itu membeli sebanyak 80 persen dari total kuota CPNS masing-masing daerah. Sementara selebihnya 20 persen menjadi hak panitia pusat.
�Istilahnya yang 80 persen itu dikulak oleh daerah, dan 20 persen lainnya cuma-cuma menjadi jatah panitia pusat,�ungkap seorang calo PNS seperti ditirukan tenaga K2 kepada wartawan.
Sementara, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Bambang Kustiono engungkapkan, bahwa untuk tes tenaga K2 ini dilakukan cukup ketat karena ada konsorsium dari beberapa perguruan tinggi yang dilibatkan dalam pelaksanaan tes. Sehingga sangat tidak mungkin bisa meluluskan peserta dengan cara membayar.
Mereka yang dinyatakan lulus tes juga berdasarkan urutan rangking. �Cuma saya tidak tahu perguruan tinggi mana saja yang dilibatkan,�kata Bambang.
Bambang mengaku tidak habis pikir kalau ada calo yang bisa membantu meluluskan para tenaga K2, sementara pelaksanaan tesnya begitu ketat. Sedangkan sampai sekarang saja tidak diketahui kuota daerah. Yang ada hanya kuota nasional mencapai 30 persen.
�Kalau kuota daerah kita tidak tahu, seperti Lamongan berapa kouatanya juga belum tahu,�ungkapnya.
sumber
