SITUS BERITA TERBARU

Kasus Suap Hakim, Wartawan Kecipratan Rp 5 Juta

Friday, September 13, 2013
[imagetag]
Tersangka Toto Hutagalung saat merekonstruksi kejadian penyerahan uang Rp 500 juta bersama Setyabudi Tejocahyono dan dua tersangka lainnya di Cafe Bali, Bandung (3/7). TEMPO/Aditya Herlambang Putra

Quote:Bandung - Bendahara Pengeluaran Dinas Pengelolaan, Pupung Khadijah, yang diperiksa untuk empat terdakwa dalam perkara suap hakim Setyabudi Tedjocahyono, mengatakan telah membuat puluhan lembar kuitansi senilai Rp 6,44 miliar selang Juli 2012-Maret 2013. Sebagian besar kuitansi itu untuk pembayaran duit kepada terdakwa Toto Hutagalung melalui terdakwa Asep Triyana, yang diutus Toto datang ke kantor Dinas Pengelolaan.

"Pak Herry (Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pengelolaan Kekayaan dan Aset Daerah Pemkot Bandung, Herry Nurhayat) bilang buat majelis," ujar Pupung ketika menjadi saksi dalam persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Bandung, Kamis, 12 September 2013.

Perincian pengeluaran itu adalah Rp 455 juta pada bulan Juli 2012, Rp 410 juta pada Agustus 2012, Rp 675 juta pada September, Rp 615 juta pada Oktober, Rp 350 juta pada November, dan Rp 1,55 miliar pada September 2012. Selain itu, pada Februari 2013 sebesar Rp 150 juta dan Rp 735 juta, serta pada Maret 2013 sebesar Rp 1,5 miliar.

Pupung menuturkan, pengeluaran itu dicatat melalui 71 lembar kuitansi dan diterbitkan bersama koleganya, Tri Rachmawati. Catatan pengeluaran itu juga merekam pembayaran sejumlah duit kepada panitera dan humas. Ia juga mencatat pengeluaran sebesar Rp 100 juta untuk pengacara para tersangka perkara korupsi dana bantuan sosial Winarno Djati dan Benny Joesoef. Pupung juga menyebutkan duit mengalir ke tim kejaksaan, bahkan wartawan. Beberapa wartawan disebut kecipratan duit masing-masing sebesar Rp 5 juta.

Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Bandung menggelar sidang pemeriksaan para saksi untuk empat terdakwa kasus suap Setyabudi Tedjocahyono. Salah satu saksi yang diperiksa adalah Pupung. Ia diperiksa untuk empat terdakwa sekaligus, yakni Setyabudi, Herry Nurhayat, Toto Hutagalung, dan Asep Triyana.

Toto Hutagalung merupakan pemimpin organisasi kemasyarakatan Gasibu Padjajaran di Bandung, yang disebut kenal baik dengan Wali Kota Bandung Dada Rosada. Sementara Asep merupakan kurir yang mengantarkan uang diduga untuk menyuap Setyabudi, yang sedang mengadili perkara dana bansos.


sumber: TEMPO

kira2 nanti dia nyebutin ga ya wartawan siapa darimana dengan berita apa? [imagetag]
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive