SITUS BERITA TERBARU

[Waduh]Presiden SBY ternyata belum juga meneken 4 Paket Ekonomi!

Sunday, September 29, 2013
[imagetag]

Quote:
Aturan Pajak 125% untuk Ferrari dan Louis Vuitton Belum Juga Diteken

Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ternyata belum juga menandatangani 4 paket kebijakan ekonomi yang digelontorkan saat ekonomi bergejolak beberapa waktu lalu. Salah satunya adalah kebijakan pengenaan pajak 125% untuk kendaraan mewah.

Hal tersebut dikatakan Wakil Ketua Komisi XI Harry Azhar Azis dalam keterangannya kepada detikFinance, Minggu (29/10/2013).

"Ternyata 4 paket yang diajukan pemerintah untuk atasi krisis sampai saat ini belum ditandatangani Presiden, contoh yang konkrit adalah PP tentang kenaikan tarif 125% impor untuk kendaraan mewah dan lainnya yang masuk dalam kategori PPnBM," kata Harry.

Padahal, DPR telah menyetujui paket kebijakan ekonomi yang diajukan pemerintah, termasuk kenaikan tarif impor untuk kendaraan mewah tersebut. Namun hingga saat ini, Harry menyebut Presiden SBY belum juga menandatanganinya. DPR dan pemerintah sepakat PPnBM barang mewah, dinaikkan menjadi 125%. Pemerintah akan mempersiapkan Peraturan Pemerintah (PP). Pajak Barang mewah seperti mobil CBU dan branded product antaralain mobil mewah Lamborgini, Ferrari, hingga produk tas Gucci, LV (Louis Vuitton), dan lain-lain.

"Keterlambatan ini akan terus menekan current account yang terus memperlemah nilai tukar rupiah, rupiah kembali melemah," katanya.

Dia meyakini, jika tidak segera ditandatangani atau diimplementasikan, hal tersebut akan memperburuk keadaan ekonomi dalam negeri saat ini. Dampaknya, yang paling dirasakan adalah untuk rakyat kecil yang tak kuasa menahan gejolak harga barang-barang yang melambung.

"Pola kebijakan yang sangat lambat ini akan jelas membebani pemerintah sekarang dan yang akan datang, siapapun pemerintah yg terpilih nanti. Yang merasakan semuanya adalah rakyat juga, terutama rakyat kelas bawah yang tidak mampu menggapai kenaikan harga-harga," jelasnya

Sebelumnya, Menteri Perindustrian MS Hidayat sangat setuju apabila mobil-mobil mewah dikenakan kenaikan pajak penjualan barang mewah (PPnBM) lebih tinggi hingga 125%.

Hidayat mengungkapkan, importasi mobil-mobil mewah di Indonesia relatif tinggi dan menyumbang defisit neraca perdagangan Indonesia untuk impor-impor barang yang seharusnya tak perlu.

Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, setiap tahun Indonesia mampu mengekspor 170.000 unit mobil ke berbagai negara, namun di saat bersamaan setiap tahunnya ada 110.000 unit mobil impor yang masuk ke Indonesia.

"Yang 7.500 unit itu tergolong kategori mewah. Yang Ferrari itu kena pajak 125%. Itu dikenakan supaya kelihatan kita serius. Ini kita bicara mobil kan banyak yang branded," kata Hidayat di kantor menteri koordinator perekonomian, Kamis (12/9/2013).

Sumber



Quote:
Dampak Dolar Tembus Rp 11.000, Harga Terigu Hingga Mi Instan Naik

Jakarta - Harga tepung terigu hingga mi instan masih terpengaruh melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang tembus Rp 11.000. Gandum sebagai bahan baku tepung terigu selama ini 100% diimpor, sehingga produk hilirnya seperti mi instan ikut terpengaruh.

Di Pasar Tradisional Sungai Bambu Jakarta Utara, harga jual tepung terigu di tempat ini masih dipatok dengan harga Rp 7.000/kg dari sebelumnya hanya Rp 5.000-6.000/kg.

"Masih tinggi harganya dari distributornya juga sudah naik. Naiknya sudah lama," kata Ida, penjaga toko bahan pokok di Pasar Sungai Bambu, Jakarta Utara, Senin (23/9/2013).

Tepung terigu pada umumnya di Indonesia memang sebagian besar didatangkan melalui impor dari luar negeri. Oleh sebab itu, ketika nilai tukar rupiah melemah maka barang tersebut akan naik harganya.

Imbas dari tingginya harga jual tepung terigu berpengaruh terhadap harga jual mie instan. Rata-rata mie instan mengalami kenaikan Rp 500/bungkus.

"Hal ini akan berimbas pada harga mi instan yang naik dari Rp 1.500/bungkus menjadi Rp 2.000/bungkus. Mi instan kan banyak menggunakan terigu,"
katanya.

Sedangkan untuk harga sembako lainnya cenderung stabil. Berikut ini harga jual beberapa kebutuhan pokok:

sumber


Quote:Keempat paket kebijakan itu adalah:
  1. Paket pertama dibuat untuk memperbaiki defisit transaksi berjalan dan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Dalam paket ini yang akan dilakukan adalah mendorong ekspor dan memberikan keringan pajak kepada industri yang berorientasi ekspor. �Pemerintah juga akan menurunkan impor migas dengan memperbesar biodiesel dalam solar untuk mengurangi konsumsi solar yang berasal dari impor,� kata Menko Perekonomian Hatta Rajasa.
    Kemudian, pemerintah juga akan menetapkan pajak barang mewah lebih tinggi untuk mobil CBU dan barang-barang impor bermerek dari rata-rata 75% menjadi 125% hingga 150%. Lalu, pemerintah juga akan memperbaiki ekspor mineral.
  2. Paket kedua untuk menjaga pertumbuhan ekonomi. Pemerintah akan memastikan defisit APBN-2013 tetap sebesar 2,38% dan pembiayaan aman. �Pemerintah akan memberikan insentif kepada industri padat karya, termasuk keringanan pajak,� ungkap Menko Perekonomian.
  3. Paket ketiga untuk menjaga daya beli. Dalam hal ini, pemerintah berkoordinasi dengan BI untuk menjaga gejolak harga dan inflasi. �Pemerintah berencana mengubah tata niaga daging sapi dan hortikultura, dari impor berdasarkan kuota menjadi mekanisme impor dengan mengandalkan harga,� papar Hatta Rajasa.
  4. Paket keempat untuk mempercepat investasi, pemerintah akan mengefektifkan sistem layanan terpadu satu pintu perizinan investasi. sSebagai contoh, Hatta mengatakan, saat ini sudah dirumuskan pemangkasan perizinan hulu migas dari tadinya 69 izin menjadi 8 izin saja.


sumber


Oh paket oh pake, Itu 4 paket jgn diumumkan aja, kudu diteken cepat-cepat pak ntar neraca perdagangan kita memburuk otomatis ekonomi kita memburuk jg.
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive