BIREUEN - Sekitar 500-an anak yatim dan anak fakir miskin yang menghuni sembilan panti asuhan di Kabupaten Bireuen kesulitan biaya (uang) makan. Penyebabnya, bantuan dari Pemerintah Aceh dan Kementerian Sosial (Kemensos) RI tahun 2013 hingga kemarin belum cair. Karena itu, Pemkab Bireuen diharapkan dapat membantu menyediakan biaya tersebut.
Hal tersebut disampaikan Ketua Forum Komunikasi Panti Asuhan (FKPA) Bireuen, Tgk Lutfhi Arongan kepada Serambi, usai beaudiensi dengan ketua dan anggota DPRK Bireuen, kemarin. Dalam audiensi tersebut, Tgk Lutfhi menyampaikan permohonan agar biaya makan untuk anak di panti asuhan itu dapat diplot dalam APBK Bireuen. Karena, selama ini anggaran tersebut tak pernah ada.
Disebutkan, ada sembilan panti asuhan yang menampung anak yatim dan anak fakir miskin. Selama ini, lanjut Lutfhi, biaya makan mereka ditanggung Pemerintah Aceh Rp 5.000/hari/anak dan bantuan dari Kemensos RI Rp 3.000/hari anak. �Tapi, untuk tahun 2013 kedua jenis bantuan tersebut sampai kini belum cair. Karena itulah, dalam pertemuan dengan dewan, kami ajukan permohonan biaya makan anak yatim melalui APBK Bireuen,� jelasnya.
Ditambahkan, pengurus panti selama ini kesulitan menutupi biaya makan untuk anak yatim dan anak fakir miskin karena bantuan belum turun dan jumlahnya juga sangat terbatas.
Ketua DPRK Bireuen, Ridwan Muhammad, soal kekurangan biaya makan anak yatim di panti asuhan menjadi masukan bagi pihaknya dan dinas terkait. �Dalam dua hari ini, kami akan menyampaikan masalah tersebut ke Bupati Bireuen agar segera dicari solusi,� jelasnya. Ditambahkan, DPRK juga akan memperjuangkan agar dalam APBK Bireuen 2014 dialokasikan anggaran untuk biaya makan dan operasional panti asuhan.(yus)
Sumber: http://aceh.tribunnews.com/2013/09/1...sis-uang-makan
Untuk FPI, FUI, HTI, MUI dan teman2 sejenisnya, mending lu bantuin anak2 ini daripada lu koar2 ngga jelas nuntut urusan selangkangan!!![[imagetag]](http://cdn.kaskus.com/images/smilies/mads.gif "Mad (S)")
Hal tersebut disampaikan Ketua Forum Komunikasi Panti Asuhan (FKPA) Bireuen, Tgk Lutfhi Arongan kepada Serambi, usai beaudiensi dengan ketua dan anggota DPRK Bireuen, kemarin. Dalam audiensi tersebut, Tgk Lutfhi menyampaikan permohonan agar biaya makan untuk anak di panti asuhan itu dapat diplot dalam APBK Bireuen. Karena, selama ini anggaran tersebut tak pernah ada.
Disebutkan, ada sembilan panti asuhan yang menampung anak yatim dan anak fakir miskin. Selama ini, lanjut Lutfhi, biaya makan mereka ditanggung Pemerintah Aceh Rp 5.000/hari/anak dan bantuan dari Kemensos RI Rp 3.000/hari anak. �Tapi, untuk tahun 2013 kedua jenis bantuan tersebut sampai kini belum cair. Karena itulah, dalam pertemuan dengan dewan, kami ajukan permohonan biaya makan anak yatim melalui APBK Bireuen,� jelasnya.
Ditambahkan, pengurus panti selama ini kesulitan menutupi biaya makan untuk anak yatim dan anak fakir miskin karena bantuan belum turun dan jumlahnya juga sangat terbatas.
Ketua DPRK Bireuen, Ridwan Muhammad, soal kekurangan biaya makan anak yatim di panti asuhan menjadi masukan bagi pihaknya dan dinas terkait. �Dalam dua hari ini, kami akan menyampaikan masalah tersebut ke Bupati Bireuen agar segera dicari solusi,� jelasnya. Ditambahkan, DPRK juga akan memperjuangkan agar dalam APBK Bireuen 2014 dialokasikan anggaran untuk biaya makan dan operasional panti asuhan.(yus)
Sumber: http://aceh.tribunnews.com/2013/09/1...sis-uang-makan
Untuk FPI, FUI, HTI, MUI dan teman2 sejenisnya, mending lu bantuin anak2 ini daripada lu koar2 ngga jelas nuntut urusan selangkangan!!
