http://www.phravada.com/News/Interna...ukan-ISIS.html
Amman, Phravada,- Uni Emirat Arab (UEA) mengirimkan satu skuadron jet tempur F16 ke Yordania, bersama pesawat kerajaan tersebut untuk melancarkan serangan udara terhadap Negara Islam dan Suriah (ISIS), kata sumber militer, di Amman. Yordania, pada Kamis (5/2) mulai melakukan serangan bom ke wilayah pendudukan kelompok ISIS di Suriah dan Irak, sebagai balasan atas pembunuhan keji (dibakar hidup-hidup – Red.) oleh ISIS terhadap pilot Yordania yang ditawannya.
Sementara itu, UEA telah melancarkan penerbangan-penerbangan pesawat tempur sebagai bagian dukungan dari koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) untuk melancarkan serangan udara terhadap ISIS. Petempur UEA sekarang akan bergabung melakukan serangan-serangan dari dalam Yordania, kata sumber tersebut.
"Ini adalah dukungan besar dan akan membantu saudara-saudara (Negara-Negara Teluk – Red.) kita untuk memperpendek jarak penerbangan serta meningkatkan serangan terhadap para militan," kata sumber yang tidak ingin disebutkan namanya.
Kantor berita pemerintah UEA mengatakan bahwa negara Teluk itu telah memerintahkan satu skuadron F16 untuk membantu angkatan bersenjata Yordania dalam apa yang dikatakannya sebagai "partisipasi efektif" dalam serangan militer terhadap ISIS. Namun, kantor berita itu tidak memberikan keterangan rinci soal apakah pesawat-pesawat itu akan melakukan serangan dari Yordania.
Amman, Phravada,- Uni Emirat Arab (UEA) mengirimkan satu skuadron jet tempur F16 ke Yordania, bersama pesawat kerajaan tersebut untuk melancarkan serangan udara terhadap Negara Islam dan Suriah (ISIS), kata sumber militer, di Amman. Yordania, pada Kamis (5/2) mulai melakukan serangan bom ke wilayah pendudukan kelompok ISIS di Suriah dan Irak, sebagai balasan atas pembunuhan keji (dibakar hidup-hidup – Red.) oleh ISIS terhadap pilot Yordania yang ditawannya.
Sementara itu, UEA telah melancarkan penerbangan-penerbangan pesawat tempur sebagai bagian dukungan dari koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) untuk melancarkan serangan udara terhadap ISIS. Petempur UEA sekarang akan bergabung melakukan serangan-serangan dari dalam Yordania, kata sumber tersebut.
"Ini adalah dukungan besar dan akan membantu saudara-saudara (Negara-Negara Teluk – Red.) kita untuk memperpendek jarak penerbangan serta meningkatkan serangan terhadap para militan," kata sumber yang tidak ingin disebutkan namanya.
Kantor berita pemerintah UEA mengatakan bahwa negara Teluk itu telah memerintahkan satu skuadron F16 untuk membantu angkatan bersenjata Yordania dalam apa yang dikatakannya sebagai "partisipasi efektif" dalam serangan militer terhadap ISIS. Namun, kantor berita itu tidak memberikan keterangan rinci soal apakah pesawat-pesawat itu akan melakukan serangan dari Yordania.
Seorang pejabat Amerika Serikat, yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan bahwa UEA akan memulai kembali misi-misi serangan udara oleh koalisi dalam beberapa hari mendatang. Dan pejabat itu tidak memberikan rincian lebih lanjut. Sedangkan militer AS menolak untuk berkomentar soal pergerakan UEA.
Raja Yordania menyatakan tekad membalas kematian pilot Muath al-Kasaesbeh dan memerintahkan para komandannya bersiap-siap meningkatkan peranan militer dalam koalisi pimpinan Amerika Serikat terhadap ISIS. Namun banyak warga Yordania takut terseret dalam konflik, yang bisa memicu reaksi buruk dari para militan garis keras di dalam kerajaan itu.
Para ahli militer Yordania mengatakan bahwa kemampuan kerajaan untuk melakukan serangan udara akan segera berada di bawah tekanan, karena 40 jet F-16 yang dimiliki negara itu sudah lama. Yordania telah sekian lama melakukan pendekatan terhadap Washington, pendukung utama kerajaan itu; untuk memberikan lebih banyak suku cadang, peralatan penglihatan malam hari, serta senjata-senjata lain untuk memperluas operasi.
Yordania melancarkan serangan udara untuk ketiga harinya pada Sabtu (7/2), sebagian besar menargetkan benteng kelompok pejihad itu di Suriah, Raqqa; demikian menurut seorang sumber keamanan. Dua sumber keamanan yang dekat dengan militer mengatakan bahwa kerajaan tersebut telah melakukan setidaknya 60 serangan dalam waktu tiga hari, terutama terhadap target-target di wilayah yang dikuasai ISIS. (WAM/Reuters/P3.17)
Dikutip dari: http://adf.ly/10NK0


