Merdeka.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dikenal sebagai partai wong cilik yang memperjuangkan aspirasi rakyat kecil. Tak jarang selama sepuluh tahun menjadi partai oposisi, PDIP mengkritik keras kebijakan-kebijakan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Misalnya saja, pemberian bailout pemerintah SBY pada 2009 lalu sebesar Rp 6,7 triliun ke Bank Century menjadi bulan-bulan oleh PDIP untuk menyerang pemerintah kala itu. Ramai-ramai elite partai bersama beberapa partai lainnya juga ikut menyerang pemerintah di DPR hingga berujung pada pembentukan angket Bank Century. Tidak hanya soal Bank Century PDIP kencang menyerang SBY saat itu. Ketika SBY menaikkan harga BBM subsidi beberapa kali selama memimpin negeri ini juga tak lepas dari bidikan PDIP untuk mengkritik Ketua Umum Partai Demokrat tersebut. Adalah Politikus PDIP Effendi Simbolon salah satu orang yang gemar mengkritik kebijakan Presiden SBY. Effendi memang dikenal berdarah banteng dan sangat dekat dengan keluarga Teuku Umar, kediaman Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Effendi paling kencang jika soal urusan energi. Karena memang dia berada di Komisi VII DPR, komisi yang membidangi masalah energi dan sumber daya alam. Saat SBY baru menjabat sebagai presiden untuk periode kedua tahun 2009, Effendi sudah melontarkan kritik kerasnya. Saat itu, SBY baru menunjuk sejumlah orang untuk masuk dalam Kabinet Indonesai Bersatu jilid II. Dia mengatakan, kabinet SBY harusnya diisi oleh orang- orang muda, bukan kakek-kakek dan nenek-nenek. "Kalau dia (SBY) nakhodanya, masa pilih ABK (anak buah kapal) yang model odong-odong gitu. Apaan, kakek-kakek, nenek- nenek dipakai jadi ABK. Indonesia ini sepertinya kok tidak punya anak-anak muda terbaik," kata Effendi pada 20 Oktober 2009 lalu. Tidak hanya itu, Effendi sempat menuding bahwa SBY tidak pro kepada rakyat saat hendak menaikkan harga BBM. Demi nama rakyat, dia menyebut jika SBY harusnya tidak menaikkan harga BBM tahun 2013 lalu. Dia mengatakan keinginan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono serta partai pendukung di Dewan untuk menaikkan harga BBM adalah sebuah aspirasi yang tidak mewakili keinginan rakyat. "Ini pembodohan luar biasa. Keputusan menaikkan harga BBM melawan keinginan rakyat, SBY melawan keinginan rakyatnya," kata Effendi pada 18 Juni 2013 lalu.
Sumber (m.merdeka.com)
Dikutip dari: http://adf.ly/12LFRH
Sumber (m.merdeka.com)
Dikutip dari: http://adf.ly/12LFRH


