TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Capres PDI Perjuangan Joko Widodo disebut bakal menggandeng Jusuf Kalla untuk berduet dalam pemilu Presiden Juli 2014 mendatang.
Namun pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Pangi Syarwi Chaniago, memberikan catatan mengenai plus minus bila duet Jokowi-JK jadi terwujud.
Syarwi mengatakan JK memiliki pengamalan yang luar biasa. Selain pernah menjadi Wakil Presiden, JK juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar.
"JK itu kalau kita komperatifkan dengan Jokowi, sudah tujuh lap. Jokowi tertinggal. JK juga punya rekam jejak di pemerintahan karena pernah menjadi Wakil Presiden. Contoh gagasan JK seperti konversi minyak tanah ke gas elpiji 3 kg," ujar Syarwi di Jakarta, Minggu (20/4/2014).
Dikatakannya, JK merupakan seorang intelektual, berwawasan global dan negosiator ulung. Hal ini di buktikan ketika menjadi mediator konflik Aceh dan Ambon.
Komunikasi JK diangggap dahsyat sehingga sampai hari ini namanya tidak tenggelam walaupun tidak menjadi Wapres lagi. Berbeda misalnya dengan Hamzah Haz yang habis jabatan wapres, namanya tenggelam.
Namun pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Pangi Syarwi Chaniago, memberikan catatan mengenai plus minus bila duet Jokowi-JK jadi terwujud.
Syarwi mengatakan JK memiliki pengamalan yang luar biasa. Selain pernah menjadi Wakil Presiden, JK juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar.
"JK itu kalau kita komperatifkan dengan Jokowi, sudah tujuh lap. Jokowi tertinggal. JK juga punya rekam jejak di pemerintahan karena pernah menjadi Wakil Presiden. Contoh gagasan JK seperti konversi minyak tanah ke gas elpiji 3 kg," ujar Syarwi di Jakarta, Minggu (20/4/2014).
Dikatakannya, JK merupakan seorang intelektual, berwawasan global dan negosiator ulung. Hal ini di buktikan ketika menjadi mediator konflik Aceh dan Ambon.
Komunikasi JK diangggap dahsyat sehingga sampai hari ini namanya tidak tenggelam walaupun tidak menjadi Wapres lagi. Berbeda misalnya dengan Hamzah Haz yang habis jabatan wapres, namanya tenggelam.
Menurut Syarwi, prestasi JK juga hebat ketika menjadi Ketua Umum PMI dimana jabatan itu memperlihatkan kemampuan kapasitas manajerial JK. Dengan kelebihan-kelebihan tersebut, Syarwi menilai tak ada jaminan hubungan Jokowi-JK bisa bisa harmonis lima tahun bila keduanya menjadi Presiden dan Wakil Presiden.
"Kalau Jokowi jadi Presiden, kemungkinan JK bisa menenggelamkan figur Jokowi. Jangan kan Jokowi, SBY aja hampir saja disalip oleh JK," tuturnya.
Sumber : http://www.tribunnews.com/pemilu-201...elamkan-jokowi
TS : Ha..ha.ha... baru kali ini suatu negara susah cari cawapres bukan karena tidak ada calon yang mencukupi kualitasnya, tapi karena kebanyakan cawapres kualitasnya melebihi capresnya
harusnya sih para pendukung merenung kembali... kenapa kejadian yang amat sangat ironis ini bisa terjadi saat ini, harusnya susah cari cawapres yang kualitasnya menyamai capres. ini malah susah karena kebanyakan melebihi capres
