Program andalan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dengan memindahkan pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Tanah Abang, Jakarta Pusat ke Blok G Tanah Abang mulai mengendur. Karena pada kenyataannya pedagang kembali ke jalan sehingga menyebabkan kemacetan lagi.
Pedagang Blok G kembali ke jalan lantaran tidak mendapatkan penghasilan. Menurut mereka, lebih menguntungkan berjualan di jalan dibanding Blok G yang sempat digadang-gadang Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan lebih menguntungkan.
Menurut Pakar Tata Ruang Universitas Trisakti Yayat Supriatna, langkah Jokowi terlalu cepat untuk memindahkan mereka. Karena rencana antisipasi jangka panjang untuk pedagang Blok G tidak disiapkan. Sehingga menyebabkan pedagang berada dalam posisi sulit, didukung pula pengawasan ketertiban yang kendur.
Yayat menambahkan, Jokowi sepatutnya memikirkan mengenai rencana untuk menarik perhatian masyarakat agar berbelanja di Blok G. Ia menilai, percuma memindahkan pedagang PKL ke Blok G, tanpa ada ragam dagangan berbeda dari blok lainnya. Karena masyarakat akan memilih yang lebih mudah aksesnya.
Sumber
Lha kan masih ada ahok juga gan..
Pedagang Blok G kembali ke jalan lantaran tidak mendapatkan penghasilan. Menurut mereka, lebih menguntungkan berjualan di jalan dibanding Blok G yang sempat digadang-gadang Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan lebih menguntungkan.
Menurut Pakar Tata Ruang Universitas Trisakti Yayat Supriatna, langkah Jokowi terlalu cepat untuk memindahkan mereka. Karena rencana antisipasi jangka panjang untuk pedagang Blok G tidak disiapkan. Sehingga menyebabkan pedagang berada dalam posisi sulit, didukung pula pengawasan ketertiban yang kendur.
Yayat menambahkan, Jokowi sepatutnya memikirkan mengenai rencana untuk menarik perhatian masyarakat agar berbelanja di Blok G. Ia menilai, percuma memindahkan pedagang PKL ke Blok G, tanpa ada ragam dagangan berbeda dari blok lainnya. Karena masyarakat akan memilih yang lebih mudah aksesnya.
Sumber
Lha kan masih ada ahok juga gan..