Dugaan permainan kotor salah seorang Calon Legislatif (Caleg) DPRD Sumut daerah pemilihan (Dapil) Sumut 3 bernomor urut 7, Drs Budi Mulya Bangun mendapat respon aparat penegak hukum.
Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara (Sumut) menyatakan siap mengusut Budi Mulya Bangun terkait dugaan penipuan yang dilakukannya terhadap sejumlah orang yang diiming-imingi bisa dimasukkan menjadi PNS.
�Laporkan kasus itu ke kita, kalau bisa secepatnya, biar kita usut dan kita periksa yang bersangkutan,� ucap Kasubdit III/Krimum Polda Sumut, AKBP Rudi Rifani.
Di tempat terpisah, Ketua LSM Central Keadilan, Suheri Chan yang juga menjadi pendamping korban penipuan diduga dilakukan Budi Mulya Bangun mengatakan saat ini korban tengah mempersiapkan laporan ke Polda Sumut.
Dia juga mengaku sangat mengapresiasi tanggapan Polda Sumut soal dugaan penipuan yang dilakukan Budi Mulya.
�Jadi para korban tengah mempersiapkan laporan. Namun karena banyaknya intimidasi dari pihak-pihak tertentu, seperti ada ketakutan dari korban. Sehingga ketegasan dari Polda tersebut sangat kami apresiasi,� ucap Suheri.
Menurutnya, salahseorang korban Caleg PDIP Budi Mulya Bangun adalah Siska. Korban menyerahkan uang Rp80 juta ke Budi agar dapat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
Menurut Suheri, Siska saat ini tengah menunggu orangtuanya pulang ke Medan, dan selanjutnya akan melaporkan Budi ke Polda Sumut. �Jadi orangtua Siska tengah berada di luar kota, dia masih menunggu orangtuanya untuk membuat laporan,� sebut Suheri.
Dia berharap, dengan dilaporkannya kasus ini ke aparat penegak hukum pelaku agar segera ditangkap dan diproses. �Apalagi pelaku merupakan seorang Caleg, sangat disayangkan bila seorang Caleg ternyata menjadi calo CPNS,� katanya.
Diberitakan sebelumnya, perkara penipuan itu terjadi sekitar tahun 2010 silam dengan korbannya, Siska.
Siska menyerahkan uang sebesar Rp80 juta kepada Budi sebagai kompensasi untuk dijadikan PNS di wilayah kerja Pemprov Sumut bagian kesehatan.
Bukan hanya Siska saja, menurut Ketua LSM Central Keadilan, Suheri Chan, beberapa waktu lalu masih ada lima orang lagi yang diduga jadi korban Budi. Modusnya, Budi diduga mengiming-imingi kelima korbannya bisa mengurus segala keperluan untuk menjadi PNS mulai dari pemberkasan sampai penempatan tugas nya.
Suheri menegaskan, laporan yang mereka terima lengkap dengan bukti kwitansi penyerahan uang antara korban dan Budi Mulya Bangun.
Budi Mulya Bangun yang dikonfirmasi mengatakan semua tudingan yang diarahkan kepada dirinya itu tidak benar. �Tidak benar itu semua, inilah orang sudah dibantu jadi begini bicaranya. Saya katakan apa yang dituding soal saya itu tidak benar semuanya,� ucap Budi.
sumber
Super sekali rekruitmentnya, menerima semua tukang tipu2 utk disodori ke rakyat








