Jakarta - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menyatakan kampanye di sosial media sangat keras dan tak sedikit yang berisi saling hindar dan saling menyerang. Kampanye di media sosial juga tak terbendung karena belum ada aturan atau regulasi terkait hal ini.
"Tidak diatur mengenai itu, karena kalau pun ada aturan kampanye di sosial media, penerapannya sulit," kata Komisioner Bawaslu Nelson Simanjuntak kepada detikcom, Rabu (2/4/2014).
Bawaslu hanya bisa berharap kepada para pengguna media sosial seperti Twitter untuk cerdas selektif menanggapi isu-isu seputar pemilu yang berkembang. Namun tak menutup kemungkinan jika salah satu pihak yang merasa dirugikan melapor ke pihak kepolisian menggunakan UU ITE.
"Tidak diatur mengenai itu, karena kalau pun ada aturan kampanye di sosial media, penerapannya sulit," kata Komisioner Bawaslu Nelson Simanjuntak kepada detikcom, Rabu (2/4/2014).
Bawaslu hanya bisa berharap kepada para pengguna media sosial seperti Twitter untuk cerdas selektif menanggapi isu-isu seputar pemilu yang berkembang. Namun tak menutup kemungkinan jika salah satu pihak yang merasa dirugikan melapor ke pihak kepolisian menggunakan UU ITE.
"Kita patuhlah dan jangan ganggu proses pemilu dengan cara tidak baik. Karena untuk berkampanye di media sosial semua terbuka, kesempatan sama, tinggal siapa yang paling pintar menggunakan itu. Segi akses dan keadilan itu kan tidak ada yang dibatasi. Setiap orang bebas menggunakannya, jadi tinggal bagaimana menggunakannya dengan baik," imbuh Nelson.
Nelson menilai pengguna Twitter atau media sosial lainnya adalah orang-orang yang cerdas. Sehingga ia optimis, dampak buruk kampanye di media sosial tak akan terlalu berpengaruh pada kehidupan nyata.
"Twitter itu kan tidak semua masyarakat Indonesia menggunakan, paling kelompok-kelompok yang tidak terlalu terpengaruh dengan isu-isu yang berkembang di media sosial. Saya yakin lebih banyak pemilih Indonesia yang rasional menggunakan media sosial," ujar Nelson.
sumber
panasbung dulu yg mulai pak
ini sekarang malah muncul panasbo
anak buah si bowo
