Dirjen Kelistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jarman mengatakan, pemerintah telah menyepakati kerja sama pembelian listrik impor dari Malaysia yang mulai dilakukan awal 2015. Impor dilakukan untuk memenuhi kebutuhan listrik domestik.
�Pembelian listrik impor hanya untuk kawasan perbatasan di Kalimantan,� kata Jarman padaL di Jakarta, Selasa (1/4).
�Pembelian listrik impor hanya untuk kawasan perbatasan di Kalimantan,� kata Jarman padaL di Jakarta, Selasa (1/4).
Menurut dia, wilayah lain di Indonesia masih mencukupi kebutuhan listriknya. Meski bila dilihat di lapangan, pasokan listrik di wilayah juga masih kurang, terutama di Sumatera atau Indonesia timur. �Pemerintah tak terlalu memusingkan berapa investasi yang dikeluarkan untuk membangun transmisi. Pada prinsipnya yang terpenting listrik di Kalimantan tidak krisis lagi,� ujarnya.
Jarman menganggap, saat ini kedua belah pihak sedang melakukan pemasangan transmisi dari Malaysia ke Kalimantan. Setidaknya dibutuhkan waktu satu tahun untuk mengoperasikan transmisi tersebut. �Pemasangan transmisi di dalam negeri akan dilakukan oleh PLN dari perbatasan hingga ke Kota Pontianak. Kewajiban Malaysia dari pembangkitnya sampai ke perbatasan,� katanya.
Menurut data Kementerian ESDM, dengan kebijakan impor 50 megawatt tersebut pemerintah akan lebih hemat Rp 2.600 per kwh.
Sumber bro/sis: http://goo.gl/8ztLzq
di mana harkat bangsa ini gannnnn?
