Itu program Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan Manokwari.
Yang benar, kata Sekretaris Umum (Sekum) Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKS Papua Barat, Imam Muslih, program bagi-bagi kondom itu dilakukan oleh Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Manokwari, Yuliana Numberi, dan jajarannya. Namun demikian, Imam mengakui bahwa caleg mereka yang bernama Hayati masih berada dan membantu proses pembagian tersebut.
"Karena tidak merasa nyaman atas permintaan (Yuliana Numberi) tersebut, maka ibu Hayati berkenan menemani. Namun sudah berpesan ke awak media untuk tidak menyalahartikan dan tidak memberitakan negatif hal tersebut," paparnya.
Menurut Imam, pemberitaan terkait calon calegnya bernama Hayati membagi-bagikan kondom ketika melakukan kunjungan sosialisasi pemilu di lokalisasi 55 Maruni, Manokwari pada Senin, 31 Maret, adalah tidak benar.
"Pemberitaan ini sebuah tindakan gegabah dan upaya kampanye hitam bagi PKS," ujarnya.
Imam menjelaskan, Hayati melakukan sosialisasi pemilu itu pukul 10.00-12.00. Nah, ketika ingin meninggalkan lokasi, Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Manokwari, Yuliana Numberi beserta rombongan ditemani 4 awak media yaitu Sutiyari (RRI), Levita (Harian Cahaya Papua), Budi (Harian Media Papua) dan Takdir (Anteve) datang ke lokalisasi dan membagi-bagikan kondom.
Yuliana yang juga teman dari Hayati meminta Hayati untuk menemaninya. "Karena ibu Hayati dan Ibu Yuliana ini kenal, maka ibu Yuli meminta caleg PKS tersebut untuk tinggal menemani," katanya.
Selain meminta klarifikasi ini, DPW PKS Papua Barat juga meminta kepada Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Manokwari untuk melakukan klarifikasi. (ren)
biasa kampanye hitam selalu menyerang partai kami, gimana mau menang pemilu, kalo hobinya fitnah sana-sini. lebih bodoh lagi yg lihat berita tapi tanpa mengecek kebenarannya dahulu.


politiklah secara santun seperti kami.




