Jakarta - Wakil Ketum Gerindra Fadli Zon berpuisi tentang 'pasukan nasi bungkus' atau laskar cyber bayaran yang mem-black campaign Prabowo. Kubu Jokowi langsung merespons, tapi setengah berkelakar.
Kubu Jokowi tak memungkiri adanya tim khusus di jadad maya. Namun di PDIP tidak mengenal istilah 'pasukan nasi bungkus' atau yang disebut Fadli Zon laskar cyber bayaran.
"Kemarin kita kumpulin 15 jaringan untuk silaturahim dan saling kenal. Salah kalau nasi bungkus, kita makan prasmanan sayur lodeh sama makan anggota DPR Tubagus Hasanuddin, Sidarto, saya, dan Arif Budimanta. Jokowi malah nggak tahu apa-apa," kata jubir PDIP, Eva Kusuma Sundari, kepada detikcom, Selasa (22/4/2014).
Kubu Jokowi tak memungkiri adanya tim khusus di jadad maya. Namun di PDIP tidak mengenal istilah 'pasukan nasi bungkus' atau yang disebut Fadli Zon laskar cyber bayaran.
"Kemarin kita kumpulin 15 jaringan untuk silaturahim dan saling kenal. Salah kalau nasi bungkus, kita makan prasmanan sayur lodeh sama makan anggota DPR Tubagus Hasanuddin, Sidarto, saya, dan Arif Budimanta. Jokowi malah nggak tahu apa-apa," kata jubir PDIP, Eva Kusuma Sundari, kepada detikcom, Selasa (22/4/2014).
Cyber army di tim sukses Jokowi berbasis relawan. Tidak disiapkan khusus dengan dana yang sangat besar.
"Jalan semu, basisnya relawan. Angkatan 98 percaya Jokowi yang bisa mengamankan agenda reformasi," kata Eva.
Menjelang Pilpres 2014 semakin marak 'pasukan nasi bungkus (panasbung)' alias laskar cyber bayaran. Waketum Gerindra Fadli Zon mengeluhkan banyaknya black campaign terhadap Prabowo Subianto di dunia maya oleh 'Panasbung'. Sama dengan Jokowi, di Gerindra juga ada relawan yang membentengi Prabowo dari black campaign.
Sumber
Panastak ganti namakah



