Korban pelecehan seksual di TK Jakarta International School (JIS) bukan hanya kali ini. Sebenarnya korban pelecehan anak-anak TK di JIS sudah banyak.
Berdasarkan informasi dari petikan.com, orang tua korban yang anak-anaknya dilecehkan takut melaporkan karena bisa dianggap pencemaran nama baik.
Kata sumber di kalangan JIS yang diperoleh petikan, ada beberapa oknum guru JIS yang gay dan lesbi. Oknum guru yang berkewarganegaraan asing itu telah melecehkan anak-anak untuk kepuasaan mereka. "Ada guru asing yang berperilaku gay dan lesbi. Mereka biasa memanfaatkan anak-anak untuk kepuasaan mereka," ungkapnya meminta untuk merahasiakan namanya.
Berdasarkan informasi dari petikan.com, orang tua korban yang anak-anaknya dilecehkan takut melaporkan karena bisa dianggap pencemaran nama baik.
Kata sumber di kalangan JIS yang diperoleh petikan, ada beberapa oknum guru JIS yang gay dan lesbi. Oknum guru yang berkewarganegaraan asing itu telah melecehkan anak-anak untuk kepuasaan mereka. "Ada guru asing yang berperilaku gay dan lesbi. Mereka biasa memanfaatkan anak-anak untuk kepuasaan mereka," ungkapnya meminta untuk merahasiakan namanya.
Sedangkan Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal (PAUDNI) Kemendikbud, Lidya Freyani Hawadi, JIS tidak memiliki izin sekolah TK. Izin yang dilaporkan hanya SD, SMP, dan SMA. �TK JIS sekolah ilegal,� katanya di Jakarta, Rabu (16/4).
Namun, Lidya mengakui bahwa pihaknya kecolongan soal status TK JIS. Sebab, ketidaan izin baru diketahui Kemendikbud pasca-mendapatkan laporan dari orang tua AK. �Kita lihat memang belum memiliki izin. Tapi kita berikan waktu untuk mengurusnya,� kata dia.
Sementara terkait proses hukum AK, menurut Lidya, Kemendikbud telah menyiapkan tim investigasi guna mengurai masalah. Dalam upaya yang akan dibangun, pemerintah akan meminta keterangan JIS terkait awal mula perkara.
Sumber gan: http://www.petikan.com/news/816-guru...gay-dan-lesbi-
