VIVAnews - Singapura kembali bermasalah dengan kabut asap kiriman tetangga, Indonesia. Menteri
Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Air Singapura,
Vivian Balakrishnan, gusar atas masalah yang sama
yang selalu menimpa negaranya setiap tahun. Dia menumpahkan kegusarannya atas masalah kabut
asap dalam akun resminya di laman Facebook pada
Selasa malam. "Lagi. Titik-titik api meningkat secara
drastis di Sumatera, hari ini yang tampak 458. Kabut
bisa lebih parah saat angin melemah pekan depan.
Diperkirakan ada hujan, namun tidak cukup memadamkan api," tulis Balakrishnan. "Kami akan berupaya mengimbau mereka untuk
bertindak, namun kita semua tahu bahwa
kesejahteraan tetangga dekat bukanlah prioritas
mereka. Itulah kenyataan pahit politik regional," lanjut
Balakrishnan tanpa merinci lebih lanjut. Tulisan Balakrishnan itu mendapat sejumlah tanggapan
warga yang menyatakan simpati mereka atas
masalah yang mendera Singapura. Mereka pun
menyarankan pemerintah Singapura menerapkan
Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Air Singapura,
Vivian Balakrishnan, gusar atas masalah yang sama
yang selalu menimpa negaranya setiap tahun. Dia menumpahkan kegusarannya atas masalah kabut
asap dalam akun resminya di laman Facebook pada
Selasa malam. "Lagi. Titik-titik api meningkat secara
drastis di Sumatera, hari ini yang tampak 458. Kabut
bisa lebih parah saat angin melemah pekan depan.
Diperkirakan ada hujan, namun tidak cukup memadamkan api," tulis Balakrishnan. "Kami akan berupaya mengimbau mereka untuk
bertindak, namun kita semua tahu bahwa
kesejahteraan tetangga dekat bukanlah prioritas
mereka. Itulah kenyataan pahit politik regional," lanjut
Balakrishnan tanpa merinci lebih lanjut. Tulisan Balakrishnan itu mendapat sejumlah tanggapan
warga yang menyatakan simpati mereka atas
masalah yang mendera Singapura. Mereka pun
menyarankan pemerintah Singapura menerapkan
berbagai tindakan tegas atas Indonesia agar masalah
kabut asap tidak selalu terulang. Menurut stasiun berita Channel News Asia, komentar
Balakrishnan itu muncul setelah perusahaan pulp dan
kertas Asia Pacific Resources International Limited
(APRIL) memperingatkan bahwa musim kabut asap
tahun ini akan lebih lama dari biasanya karena
pembakaran lahan terjadi lebih awal. APRIL, perusahaan pulp dan kertas terbesar kedua di
Asia, melaporkan 55 kebakaran dekat perkebunannya
dalam lima pekan pertama tahun ini. Menurut laman
Badan Lingkungan Hidup Singapura (NEA), Selasa
kemarin terdapat 458 titik api dan 246 dari mereka
berada di provinsi Riau. Jumlah itu dua kali lipat lebih besar dari Senin lalu, yaitu 187. Potensi sebaran kabut asap dari Sumatera ke
Singapura pekan ini masih diprediksi rendah. Namun,
menurut NEA, Singapura di beberapa waktu mulai
terlihat sedikit kabut asap yang terakumulasi di bawah
kondisi atmosfer yang stabil. (umi)
Sumber :© VIVA.co.id
,..Sekali protes langsung di bales asap,..


