CIANJUR, TRIBUN - Menjelang pemilihan legislatif (pileg) dan kedatangan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Gunung Padang, kabar Wakil Bupati Cianjur, Suranto yang berniat mundur dari jabatanya mencuat. Mundurnya pasangan Bupati Cianjur, Tjetjep Muchtar Soleh, yang diusung dari Partai Demokrat itu pun ditanggapi sejumlah kalangan di Kabupaten Cianjur.
Ketua DPRD Kabupaten Cianjur, Gatot Subroto, menanggapi dengan sinis kesiapan mantan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cianjur yang akan mundur dari jabatannya. Gatot pun meragukan keseriusan Suranto terkait dengan kabar yang dinilainya bukan hanya isapan jempol belaka.
"Isu pengunduran ini beberapa kali saya dengar, bahkan untuk yang ketiga kalinya. Tapi (Pengunduran diri. Red) jangan sampai jadi lelucon. Apa maksudnya isu ini, apakah seperti anak kecil yang ingin mencari perhatian. Kalau sudah bulat mengundurkan jangan membuat suatu wacana saja sehingga membuat situasi masyarakat memanas dan keruh," ujar Gatot ketika ditemui awak media di gedung DPRD Cianjur, Senin (24/2).
Ketua DPRD Kabupaten Cianjur, Gatot Subroto, menanggapi dengan sinis kesiapan mantan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cianjur yang akan mundur dari jabatannya. Gatot pun meragukan keseriusan Suranto terkait dengan kabar yang dinilainya bukan hanya isapan jempol belaka.
"Isu pengunduran ini beberapa kali saya dengar, bahkan untuk yang ketiga kalinya. Tapi (Pengunduran diri. Red) jangan sampai jadi lelucon. Apa maksudnya isu ini, apakah seperti anak kecil yang ingin mencari perhatian. Kalau sudah bulat mengundurkan jangan membuat suatu wacana saja sehingga membuat situasi masyarakat memanas dan keruh," ujar Gatot ketika ditemui awak media di gedung DPRD Cianjur, Senin (24/2).
Sebelumnya Suranto, tak membenarkan dan tak menolak terkait dengan isu rencana pengunduran dirinya sebagai wabup. Hanya saja diakui jika terdapat dua pihak yang menginginkannya mundur dan bertahan. Ia menyebut keinginan itu menjadi masukan baginya di tahun ketiganya menjabat sebagai wabup. �Itu semua dalam pertimbangan dan dipikirkan, jadi tidak belum ada keputusan apapun,� ujar Suranto ketika ditemui Tribun di Cianjur, Jumat (21/2).
Meski begitu, Suranto merasa siap jika memang harus mundur dari jabatannya. Ia akan mengundurkan diri jika memang hal tersebut merupakan hal terbaik dan demi kebaikan semua pihak. �Lihat bagaimana baiknya untuk pemerintah Kabupaten Cianjur. Kalau demi kebaikan tidak masalah. Semua itu masih dalam pertimbangan. Saya masih melihat keinginan dan masukan dari masyarakat,� ujar Suranto.
Apakah kesiapan mundurnya lantaran ada keretakan dengan Bupati Cianjur, Suranto tak mau menjawabnya. �Biarkan orang lain yang menilainya. Kalau saya yang menjawab tidak objektif jadinya. Orang lain mau berkomentar silahkan saja,� kata Suranto. Ia pun tak mau menjawab tentang deal politik dengan Tjetjep meskipun disebut-sebut ada perjanjian dan pembagian wewenang dengan perbanindang 60 berbanding 40 persen. �Tugas saya kan membantu persoalan deal politik itu biar dululah. Kalau tentang itu tanyakan saja ke bupati,� ujar Suranto. (cis)
Sumber :
http://jabar.tribunnews.com/2014/02/...adikan-lelucon
Nasib wakil emang selalu berharap bos sakit atau hilang, Kab. garut, Prov. Banten, sekarang Cianjur,


