
Indonesia sudah dikenal dunia sebagai negara penghasil batik. Akan tetapi, ternyata batik yang dikonsumsi masyarakat Indonesia juga banyak berasal dari impor.
Seperti yang dikutip detikFinance, Senin (10/2/2014) dari data Badan Pusat Statistik (BPS), selama 2013 ada 282,3 ton batik yang diimpor dari berbagai negara atau senilai US$ 5,2 juta (Rp 63 miliar)
Batik yang diimpor adalah berbentuk pakaian jadi. Seperti baju, gaun dan sejenisnya. Baik untuk laki-laki maupun perempuan.
Terbesar, batik ini berasal dari negara China. Di mana secara volume adalah sebesar 136,8 ton atau senilai US$ 2,1 juta. China memang cukup rutin untuk memasok batik.
Terlihat dalam dua bulan terakhir, yaitu November 14,6 ton atau US$ 212 ribu dan Desember 2,1 ton atau US$ 48,8 ribu.
Sementara negara lainnya, adalah Italia. Meski berada di belahan bumi Eropa, Italia ikut memasok batik ke Indonesia, dengan besaran 43,1 ton atau US$ 937,6 ribu. Kemudian Hong Kong sebesar 32,1 ton atau US$ 398 ribu.
Di samping itu juga ada Republik Korea, yang tercatat sebesar 18,1 ton atau US$ 355 ribu dan Jepang 13,3 ton atau US$ 348 ribu. Serta negara lainnya dengan total 38,7 ton atau US$ 1,02 juta.
SUMBER
Tragis .... Produk asli Indonesia yang harus di import dari luar negeri





