
"Chaparro ditangkap bersama ibu dan adiknya, yang dituduh telah membantu penjualan janin bayi itu di Facebook," tulis Mail Online, Senin, 20 Januari 2014.
Berdasarkan keterangan polisi, Chaparro baru menyadari kehamilannya ketika usia kandungannya mencapai dua bulan pada Februari 2013. Ketika menceritakan soal kehamilannya itu ke sang pacar, Chaparro diminta tenang. Ia pun disuruh bungkam soal kehamilannya kepada siapa pun.
Nyatanya, Chaparro membocorkan rahasia itu ke keluarganya. Sang ibu, Angela Chaparro, dan kakaknya, Daniela Perez, memberikan tiga opsi. "Menjualnya, mengaborsinya, atau menyerahkan si bayi untuk diadopsi," kata Kepala Polisi Miguel Ampuero.
Kemudian, bayi yang belum lahir itu pun mulai ditawarkan di Facebook. Tak perlu menunggu lama, sejumlah peminat langsung berdatangan dari penduduk Kota Concepcion. Hingga muncul satu keluarga dari lingkungan Puente Alto Santiago yang menawarkan duit US$ 1,135 atau setara Rp 13 juta.
Pada 4 November 2013, bayi itu lahir. Esoknya, suami dari keluarga pembeli menyerahkan sebagian uang kesepakatan. Namun, ketika itu polisi telah menjebaknya. Jadi, si pembeli bertransaksi dengan polisi yang tengah menyamar.
Keesokan hari, Chaparro ditangkap bersama ibu dan kakaknya. Mereka semua didakwa dengan pasal penjualan anak. Dalam persidangan Senin kemarin, hakim Ernesto Silva menyatakan kasus ini sangat kompleks. "Sebab, hukum di Chili menyatakan penawaran pengiriman bayi melalui Internet bukan suatu kejahatan, meski ada kompensasi finansialnya."
sumber:
kacau ya, masih banyak banget kejadian kaya gini, bener2 manusia mau bikinnya doang



