SITUS BERITA TERBARU

Dekan Chinese University di Hongkong diduga menganiaya BMI

Friday, January 17, 2014
Hongkong yang baru saja dijuluki media asing di luar negri sebagai kota dengan �Peradaban Perbudakan Modern�, kembali dikagetkan kasus baru seorang pekerja domestik Indonesia yang melaporkan kejadian penganiayaan oleh majikannya. Yang diduga melakukan penganiayaan adalah majikan perempuan yang juga Wakil Ketua Dekan di Chinese University, Hongkong, Nyonya Mak Chan Suk Yuen.
Pelapor mengatakan Nyonya Mak menendang pekerja migran ini sehingga jatuh di tangga, mencekik leher, menampar muka, menjewer telinga dan yang paling aneh setiap kali selesai memarahi dan menganiaya, Nyonya Mak akan mencium wajah pekerja domestik ini sambil berkata �Aku menyayangimu�.
Kepolisian Hongkong telah menerima laporan dan memasukkan laporan tersebut pada perkara penganiayaan umum/ biasa( common assault case/ ��襲��).
Nyonya Mak Chan Shuk Yuen yang dibebaskan dengan jaminan ini adalah dekan dari Chinese University, Hongkong dan juga menjabat ketua konseling dan pengawas dari asrama mahasiswa Adam Scholl Residence, sebuah asrama khusus mahasiswa dari Chinese University Hongkong.
Dia beserta suami yang seorang pensiunan akademika beserta anak laki-laki dan perempuannya tinggal di asrama itu dengan luas 1700 m persegi. Keluarga Nyonya Mak pada 3 tahun lalu mengambil Iva ( nama samaran) yang waktu itu berusia 47 tahun, sebagai pekerja rumah tangganya.
Menampar wajah, menggigit tangan, pernah dicegah oleh suaminya.
Iva menyatakan pada awal bekerja kurang lebih satu setengah tahun, majikan perempuannya, Nyonya Mak, sering memarahi dan berbuat kasar seperti menampar wajah. Dia ingat, suatu hari ketika makan dan tidak menghabiskan lauknya, Nyonya Mak marah besar.
Nyonya Mak memegang kedua pundak Iva dan menggoyangkannya keras lalu menggigit lengannya. Suami Nyonya Mak, Tuan Mak yang melihat langsung kejadian itu langsung menghentikan perbuatan istrinya.
Seorang anggota pengawas asrama berkata pada wartawan bahwa �Setiap kali bertemu Iva, wajahnya lebam dan menangis lalu berkata habis dipukuli oleh Nyonya�.
Iva mulanya tidak mau meneruskan kontrak kerjanya dengan Nyonya Mak tapi sebelum kontrak berakhir, perlakuan Nyonya Mak berubah sehingga merubah pikiran Iva berganti majikan.
Tapi ternyata setelah Iva meneruskan kontrak kerja, perilaku Nyonya Mak lebih kejam. Suatu hari Iva jatuh di tangga rumah, Nyonya Mak tiba-tiba mencekik lehernya, menampar Iva dua kali dan menjewer kupingnya. Karena takut, Iva masuk ke kamarnya dan berusaha menelepon polisi tapi teleponnya dirampas dan dibuang ke lantai.
Iva mengatakan, yang paling aneh, tiap kali selesai menganiaya, Nyonya Mak akan menciumi wajah Iva.
Pada malam 20 November tahun lalu, Nyonya Mak menyeret tangan Iva ke kamar dan menciumnya lalu bilang; �Aku menyayangimu, kau tahu tidak?� Suatu malam Iva disuruh memijati Nyonya Mak, Iva berkata kepada Nyonya Mak �Kau kadang memukuliku, kadang menciumiku, Aku takut�. Nyonya Mak menjawab;
�Jangan takut� sambil berkata dia kadang sakit kepala.
Iva melanjutkan, 3 hari kemudian, sebelum Nyonya Mak keluar rumah, tiba-tiba Nyonya Mak menendang kaki kiri Iva dengan sepatu hak tinggi, sehingga Iva kehilangan keseimbangan dan jatuh menggelinding di tangga. Kepala dan lengannya terluka karena menabrak lemari sepatu.
Nyonya Mak waktu itu mengatakan jika dia juga �jatuh�.
Besoknya ketika Iva libur, teman BMI lain membawanya menemui pekerja sosial lalu ke rumah sakit untuk visum dan melapor polisi. Pihak kepolisian Hongkong mengatakan telah menerima laporan dan memasukkan perkara laporan penganiayaan umum atau common assault case atau ��襲���
Untuk keperluan investigasi awal, polisi telah menangkap majikan perempuan Iva, Nyonya Mak Chan Shuk Yuen( 57 tahun), lalu membebaskannya dengan jaminan. Kemarin siang Nyonya Mak melakukan wajib lapor kepada Kepolisian Hongkong.

Sumber: Apple Daily, Jumat, 17 januari 2014.

Reporter: Hung Hoi Deng, Chan Bui Gei dan Leung Shoi Fan.

Sumber Suara.com.hk
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive