SITUS BERITA TERBARU

Bicara Bali, Gede Pasek Sarankan Ruhut Sitompul Ganti Nama

Saturday, January 25, 2014
Lantaran menyebut ipar Susilo Bambang Yudhoyono, Pramono Edhi Wibowo tak mengerti Undang-undang, juru bicara Partai Demokrat, Ruhut Poltak Sitompul mengatakan, Gede Pasek Suardika tidak tahu malu dan muka kardus.

Bahkan, Ruhut menyebut jika Pasek sebagai orang Bali melupakan kultur budaya Bali yang menghargai senioritas.

Menanggapi pernyataan Ruhut soal Bali, Pasek yang merupakan Sekertaris Jendral ormas Perhimpunan Pergerakan Indonesia besutan Anas Urbaningrum itu menegaskan, dirinya lebih paham Bali daripada Ruhut. Kecuali, kata dia, namanya Ruhut Poltak Sitompul diganti menjadi Made Ruhut atau Putu Ruhut.

"Sebagai orang Bali, saya kira, saya yang lebih paham daripada Beliau. Kecuali namanya beliau diganti menjadi Made Ruhut atau Putu Ruhut, baru saya percaya dia lebih paham Bali," kata Pasek kepada teRaspos, Sabtu (25/1)

Akan tetapi, jika anggota Komisi III DPR yang pernah ditolak jadi Ketua Komisi itu masih bernama Ruhut Poltak Sitompul lebih baik menilai kampung halamannya sendiri ketimbang menilai kampung haaman orang lain.

"Kalau Ruhut Sitompul sepertinya lebih baik menilai kampung halamannya saja."

Ruhut sebelumnya mengatakan, Gede Pasek Suardika tidak tahu malu dan muka kardus.

Hal itu Ruhut ungkapkan lantaran dirinya tak terima Pramono Edhie Wibowo yang juga ipar Bosnya, Susilo Bambang Yudhoyono itu disebut oleh Pasek tidak tahu undang-undang. Ruhut pun menilai Pasek tak menghormati Pramono Edhie.

"Gede Pasek dia lupa, dia itu orang Bali, Bali itu sangat menghormati senioritas, sangat hormat kultur budaya. Pasek lari dari pakemnya, dia manusia tidak tahu diri," kata Ruhut.

Sebelumnya, Pramono Edhie menyebut Pasek tidak tahu terima kasih karena telah menyebut Jero Wacik sebagai sengkuni. Padahal, Pasek bisa menjadi anggota DPR karena Jero diangkat menjadi menteri.

Gayung pun bersambut, Pasek balik menuding jika Pramono Edhie tidak tahu UU Pemilu soal pengangkatan seseorang menjadi anggota DPR. Bahkan, dia meminta agar Pramono Edhie fokus saja menjadi dewan pembina Demokrat. (*)

Sumber
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive