SITUS BERITA TERBARU

13 Jenis Obat Palsu Beredar di Pasar

Friday, January 10, 2014


Quote:Laporan akhir tahun Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menunjukkan ada 13 obat palsu yang beredar di pasar sepanjang 2013. "Obat palsu itu maksudnya jenis obat yang mencontoh obat yang punya izin edar dan diproduksi oleh sarana tidak berwenang," kata Kepala BPOM Roy Sparinga ketika ditemui di kantornya, Rabu, 8 Januari 2014.

Ke-13 obat tersebut berikut kelas terapinya adalah Codein 100 mg tablet (analgesik agonis opioid dan antitusif), Pethidin HCI injeksi (Analgesik Opioid), Diazepam (psikotropika-anxiolytic), Neurobion injeksi (vitamin), Cartisona Acetate injeksi (kartikosteroid), Valirlix injeksi (produk biologi-vaksin), Nizoral tablet (anti-fungi), Ponstan tablet (NSAIDs), Amoxan (antibiotik), Incidal OD (anti-histamin), Viagra (disfungsi ereksi), Levitra (Disfungsi Ereksi), dan Cialis (disfungsi ereksi).

Menurut Roy, jenis obat palsu yang paling banyak ditemukan adalah Ponstan jenis tablet dan disfungsi ereksi. Menurut dia, pemalsuan obat ini sangat berbahaya karena konsumen tidak mengalami efek sembuh dari sakit setelah meminum obat itu. "Meskipun bahan palsu yang digunakan tepung, tapi bisa fatal bagi kesehatan yang menggunakan obat itu," kata Roy.

Selain obat palsu, BPOM mencatat kasus obat ilegal yang beredar di pasar sebanyak 100 item. Obat ilegal itu tidak memiliki surat izin edar sehingga, kata Roy, tidak ada kontrol terhadap kualitas obat ilegal itu. Untuk itu, Roy mengimbau masyarakat agar membeli obat di apotek, bukan di toko obat yang menjadi tempat peredaran obat palsu ataupun ilegal.

Kepala Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat BPOM, Budi Djanu Purwanto, mengatakan peredaran obat ilegal di Indonesia banyak berasal dari Cina.
"Pasokannya melalui pelabuhan-pelabuhan tikus di area Batam. Ada juga yang diselundupkan melalui jalur udara," ujar Budi.

Dalam laporan kinerja akhir tahun BPOM, disebutkan pula ada tiga jenis obat yang kerap disalahgunakan, yaitu Alprazolam, Dextromethorphan, dan Karisoprodol�yang telah dicabut izin edarnya.


sumber: TEMPO

ponstan?! ya ampun aku sering beli kalau lagi sakit gigi, apalagi belinya ga selalu di toko obat
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive